.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Rabu, 25 November 2015

Buah Nangka Pembawa Berkah Selamat Ultahhh...

Hari berganti hari berlalu begitu cepat, aku menikmati masa cuti panjang menjelang persalinan. Sudah hampir sepekan aku kembali kekampung halaman, aku memutuskan untuk bisa melahirkan anak pertamaku dikota kelahiranku. Sudah hampir mendekati prediksi tanggal kelahiran yang dicatatkan oleh dokter kandungan, akan tetapi rasanya belum ada tanda apa-apa aku akan melahirkan.
 
Semerbak aroma buah nangka begitu menyeruak terbawa oleh hembusan angin dibelakang rumahku. Warna kuning dan bentuknya yang unik, membuat semua orang menahan liur, Ku elus perutku yang sudah membuncit. Sepertinya bayiku yang didalam menginginkannya, rasa keinginanya begitu kuat, dia berontak seraya menyuruhku untuk mencicipi, aku tak kuasa menolak walaupun aku tahu buah itu dilarang untukku.

Aku coba ambil perlahan buah nangka yang ada dimeja. Semua mata tertuju kepadaku, mereka heran dan takut kalau terjadi apa-apa denganku.

"Bawaan bayi Ma.."Kataku kepada mama yang sudah dari tadi memperhatikanku, aku terus memasukkan buah itu satu-persatu kemulutku dan terus mengunyahnya.

"Hati-hati, mama takut kamu nanti kontraksi atau terjadi sesuatu pada bayimu" kata mama memperingatkanku.

"Tidaklah ma,,,Bismillah saja,,Aku ingin sekali buah ini dari jakarta, susah aku menemukan Nangka disana"Jawabku ngeyel.

Bapakku hanya tersenyum sambil terus membantukku mengeluarkan biji yang ada didalamnya, mencoba memaklumi keinginanku, dan tak terasa hampir tiga potong ukuran sedang sudah aku habiskan.

Hampir 9 bulan aku mengandung anak pertamaku, semenjak hamil aku jadi gampang ingin menikmati apa saja yang aku lihat. Pernah suatu hari aku ingin makan somay tapi somay yang dipegang anak kecil yang tidak aku kenal. Tentu saja suamiku berang, dia mencoba membelikannya tapi aku abaikan, rasanya aku hanya ingin makan somay dari yang dipegang anak kecil itu. Akhirnya keinginan itu tidak kesampaian rasanya aku juga malu harus meminta kepada anak kecil, seperti tidak bisa beli saja.

Malam kian larut, hanya hembusan angin dan suara jangkrik yang terdengar mengakhiri perbincangan kami malam itu. Aku lihat Mama sudah tertidur pulas disampingku, begitu juga dengan bapakku yang tidur didepan kamarku, seakan siap menjadi bapak siaga menggantikan posisi suamiku yang masih dijakarta. Aku coba memejamkan mataku, tapi sampai dini hari mataku tetap masih terjaga.

Tidak ada firasat yang aneh malam itu, hanya saja semakin aku terjaga semakin aku merasakan aneh didalam perutku. Rasa mulas yang begitu hebat aku rasakan, aku sudah hampir 20x lebih bolak-balik kamar mandi. Ku nikmati rasa sakit itu sendiri, dengan sesekali aku meringis menahan sakit dan mencoba mengabari suamiku yang jauh disana. Aku tak tega jika harus membangunkan kedua orang tuaku yang sudah terlelap. Aku harap besok pagi rasa sakit itu sirna.

Hampir semalaman aku tak dapat memejamkan mata, aku terus menyembunyikan rasa sakit itu. Sesekali aku beranjak kebelakang rumah meringis dan terus menangis. Aku tahu hari ini akan tiba, hari dimana 1000 rasa sakit akan menjadi satu.

"Semua wanita akan mengalaminya, tidak usah takut, belajar agar tidak cengeng" Kata-kata itu yang aku pegang nasehat mamaku.

Bahkan menangis didepannya pun aku tak mau. Aku merasakan hari berjalan lambat, rasanya yang kunikmati hanya rasa sakit. Aku coba memeriksa keadaan kandunganku tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku. 

"Baru pembukaan satu mba,,dibawa jalan saja" kata bidan yang memeriksaku.
"Iya bu,,tapi sakitnya itu tidak tahan bu" Jawabku sambil meringis.
"Sabar mba,,prosesnya memang begitu". Jawab bidan menghiburku.

Akhirnya aku kembali dengan berharap rasa sakit cepat berlalu, aku coba menyikapinya dengan biasa. Rasa gemuruh yang ada diperut, rasa sakit yang begitu dahsyat tak menghalangiku untuk terus beraktifitas, hingga sore menjelang sakit tak juga menghilang, aku lihat darah sudah mengucur dikakiku. Aku panik, kali ini aku tak mampu menyembunyikan dari kedua orang tuaku. Ambulance akhirnya didatangkan menjemputku, aku lemas tak berdaya. Aku hanya mampu melihat dengan remang-remang banyak orang disekitarku, kulihat juga mama menangis. Semua orang panik, tapi aku masih tersadar dan masih bisa mendengar suara mereka semua.

Rasa sakit itu semakin kuat, dan maha hebat dari semua rasa sakit yang pernah aku rasakan. Otot-otot diperut serasa putus, darah sudah berapa banyak aku keluarkan. Aku terus menyebut namaNya, memohon pertolonganNya agar semua cepat berlalu. 

"Ijinkan anakku melihat dunia ya..robb.."Gumamku dalam hati sambil terus meronta. 

Sesekali bidan membimbingku untuk ambil nafas dan buang nafas. Tapi belum juga ada tanda suara tangis bayi terdengar. Aku terus berusaha sekuat tenaga, hingga setelah adzan isya berhenti, terdengar suara bayi pecah.

"Alkhamdulilahhh..."Semua berucap syukur, air mata dari semua saksi yang menemaniku mengalir, rasa haru dan bahagia menjadi satu, tak lama suara adzan diperdengarkan didekat bayiku.

Tanggal 25 November 2013 , pukul 19.40 wib aku resmi menjadi ibu untuk Putri pertamaku yang aku lahirkan normal dengan panjang 49 cm, berat 3.6kg yang kami beri nama "Arginta Denisa Muhammad". Kami berharap kelak dia akan menjadi Seorang Wanita yang ahli perang (Perang melawan ketidak adilan, kebodohan, kemiskinan, dll) sesuai arti namanya.

                                                      Ginta Bayi sudah Murah Senyum,,Smoga Slamanya..

Dua tahun berlalu,aku masih mengingat peristiwa itu, pengalaman pertamaku yang tak akan terlupakan seumur hidupku. Tepat dihari ini pengalaman itu kembali terniang dipelupuk mata, ucap syukur tak lupa kami selalu panjatkan.

"Happy Birthday my little daughter, hoppefully Istiqomah and Sholeha"

We love you much..muchh,,muchhh,,muchhhh,,muchhh more!...

                                             yeahh..kado dari mbah uty sepeda!,,kring-kring gowes-gowes..


                                                 Kue tart yang siap dibagikan,,barrakalloh..Amin


       Dapat kado duluan dari ibu Yeyen..(Bosnya Amih,,,Alkhamdulilah)
                                Kado dari Pak De Nanto wkwkwk..


*****Create a special beloved daughter Ginta