.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Kamis, 18 Juni 2015

Kekerasan Pada Anak

Sudah pada tahu pastinya berita akhir-akhir ini mengenai kematian bocah kecil bernama Angeline usia 8 tahun di Bali. Masyarakat Indonesia juga seakan diingatkan kembali tragedi yang menimpa Arie Hanggara ditahun 80-an. Sekarang dikagetkan kembali dengan berita penemuan jenazah Angeline di belakang pekarangan rumah ibu angkatnya. Siapapun pasti akan sedih & miris mendengar atau membaca berita bagaimana kehidupan Angeline sebelum meninggal, timbul kemarahan kita kepada ibu angkat Angeline yang sudah tega melakukan kekerasan demi kekerasan kepada bocah kecil yang tidak tahu apa-apa.

Kekerasan yang dialami Angeline bukan hanya fisik tapi verbal juga, tak jarang makian, bentakan bahkan pukulan pernah mendarat ketubuh mungilnya. Hanya lewat foto-foto yang sudah tersebar dimedia kita dapat mengenal sosok Angeline yang sudah tenang dialam sana. Ini seharusnya menjadi pelajaran yang berarti buat semua orang tua yang ada didunia termasuk saya untuk senantiasa lebih menyayangi anak-anak kita apapun kondisi kita, karna kalau boleh memilih anak-anak kita mungkin saja tidak mau dilahirkan di dunia ini. 




Anak adalah titipan dari Alloh yang senantiasa seharusny kita jaga, kita lindungi, kita didik & kita besarkan dengan kasih sayang. Saya juga tidak mau dianggap menggurui atau gimana karna saya juga baru anak kemarin sore yang baru belajar menjadi orang tua. Tapi dari pengalaman kecil saya yang saya ingat seakan membekas, membuat saya bertekad bulat untuk selalu mencoba berusaha mendidik & membimbing Ginta dengan segala upaya sampai tetes darah penghabisan hehehe (lebay ya,,)

Saya masih ingat betul ketik masih kecil harus dititipkan sama nenek (mbong) karna ibu saya harus mencari nafkah berdagang dijakarta. Saya tak sendiri, banyak teman , sepupu dan kerabat dikampung yang senasib dengan saya ditinggal orang tua merantau. Bahkan diumur 3 bulan saya harus disapih karna kondisi ekonomi yang sulit kala itu, Tiap berapa bulan sekali ibu saya pulkam untuk menjenguk, Yahhh memng begitulah adanya orang tua saya harus bekerja keras untuk menghidupi ke dua anak & ibu (nenek) yang merawat kami. Bahkan pernah ada saudara jauh kala itu ingin mengangkat saya sebagai anak untuk pancingan karna sdr saya sudah 15tahun menikah blm mempunyai keturunan, ibu saya kekeh tidak mau.

Saya tidak berusaha membandingkan ibu saya & ibu kandung Angeline yang dengan gampangnya menyerahkan anak kepada orang lain dengan harapan kehidupannya kelak akan lebih baik, rasanya itu tidak adil kalau saya berusaha membandingkan karna saya tidak tahu pasti kondisi yang sebenarnya ortu Angeline. Tapi tentu saja banyak pihak-pihak yang menyayangkan dengan tindakan yang diambil ortu kandung Angeline, seandainya,,,seandainya,,,seandainya,,,tentu saja Angeline mungkin masih hidup walaupun dengan kemiskinan tapi bahagia karna dapat kasih sayang & dekat dari kedua ortu nya, kakek neneknya, om & tantenya, sepupu & kerabat lainnya. Semoga ini bisa menjadi pelajaran keras buat para ibu khususnya untuk lebih meyayangi anak-anak kita, Mari kita senantiasa belajar bersama untuk menjadi orang tua yang baik sebelum meminta mendapatkan anak-anak yang sholeh & sholeha,,,Amin.


Tidak ada komentar: