.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Kamis, 10 Januari 2019

Tambal Gigi

Yeahhh...akhirnya saya mau menulis lagi.Kali ini saya mau berbagi pengalaman saya tentang Tambal Gigi. Mau tahu banget apa mau tahu aja...cusss langsung baca yukk..

Kebanyakan orang sering sekali  menyepelakan kesehatan dan kebersihan gigi (termasuk saya). Jadi gini, awalnya gigi geraham pojok kiri saya kalau di dunia kedokteran itu gigi no 27,,,sering sekali nut nutan apalagi kalau udah ada makanan yang masuk. Langsung nyerangnya ke syaraf, sakitnya jadi seluruh badan, emosi jadi tak terkontrol(apalagi kalau tdk punya duit hihi). Penyebabnya ya mungkin kebersihan gigi yang kurang terjaga dari kecil. Setelah baca-baca referensi aku niat untuk tambal saja tidak mau cabut gigi ke dua kalinya, karna gigi yang disebelahnya sudah aku cabut waktu tahun 2006.Dengan tekad yang bulat saya beranikan diri buat ke dokter gigi, saya coba yang ke Puskesmas Mampang tanpa BPJS (umum).

Pagi-pagi buta saya minta ke suami untuk diambilkan no antrian ke poli gigi, maklum pelayanan kesehatan seperti puskesmas jumlah pasien dibatasi hanya 33 orang saja dalam sehari, dan benar saja di jam 8 pagi no antrian poli gigi sudah ludes terjual. Pemeriksaan pertama saya gagal karena no antrian sudah panjang sedangkan saya harus ke kantor secepatnya.

Hari berikutnya saya minta suami lebih pagi untuk ambil no antrian , yes ! Dpt no 3 segeralah meluncur ke puskesmas Mampang yg ada di jl.bank,Mampang.

Setelah menunggu akhirnya tiba juga giliran saya memasuki ruangan. Puskesmas Mampang ini termasuk baru, gedung dan fasilitasnya masih anget lah intinya.

Saya dicek tensi,BB dan keluhannya apa? Di Puskesmas ini hanya boleh 1 keluhan 1kunjungan saja,gak boleh sekaligus berobat berbarengan.Misal gigi atas sakit,gigi bawah sakit. Mana dulu yg mau diobati, ga bisa 2 sekaligus.

Di poli gigi puskesmas Mampang ini terdiri dari 3 bangku dan 3 dokter spesialis gigi 1 untuk pasien anak2,umum,dan lansia. (Sayangnya tidak diperbolehkan mengambil gambar diarea puskesmas).

Mereka memprioritaskan untuk yg anak2 dan lansia (saya termasuk yg mana ya?sambil mikir..) sebagai bocoran dokternya ada yg cowok cakep idaman wanita pokoknya ada juga yg wanita cantik dan dokter yg sudah paruh baya.

Saya kebagian ditangani oleh dokter cantik & ramah setelah ditanya2 dokter lgsg mengeksekusi gigi saya..jujur saya parno melihat peralatan dokter,selama gigi ditangani mata saya merem.Gigi saya mulai dibersihkan dikasih kapas kanan kiri mulai lah itu gigi dibor rasanya ya agak sakit, terus disuruh kumur, penanganan dilanjutkan dg memberi semacam antibiotik lewat spray itu asli ngilu banget pas yg kena gigi sakit,proses penanganan gak lama kok cuma sekitar 15 menit .

Dokter bilang gigi saya sudah kena ke syaraf,jd cuma dikasih obat untuk matikan syaraf giginya biar ga sakit.jd cuma ditambal sementara aja gak bisa langsung tambal tetapseminggu kemudian disuruh kembali lagi. Agak makan waktu c menurut saya yang bekerja.

Kita memang harus menjaga kebersihan gigi sedini mungkin,buat kalian yg lagi sakit gigi bergegaslah berobat. Jangan lupa selalu sikat gigi  min 2x sehari pagi dan sebelum tidur, jangan suka mengemil sebelum tidur seperti saya, jika diperlukan gunakan obat kumur seperlunya.Adapun biaya yang dikenakan di puskesmas cukup murah saya sudah perawatan yang ke tiga hanya menghabiskan tidak lebih 20 ribu :
1.pendaftaran 2000
2. Tambal 5000
3.perawatan 5000

Memasuki Januari 2019 informasinya ada kenaikan tarif pelayanan yang biasa dikenakan 10 ribu bisa menjadi 60-90 ribu, ini informasi terakhir saya perawatan syaraf gigi.

Nah ada yang punya pengalaman yang sama ga?




Tidak ada komentar: