.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Kamis, 03 Oktober 2019

Mogok Sekolah

Saya memang agak sedikit keras kalau untuk belajar Ginta anak pertama kami. Akhir - akhir ini ginta sepertinya kurang berminat mengerjakan PR yang diberikan gurunya disekolah. Bimba AIUEO tempatnya dia belajar selama 3 tahun sampai sekarang. Bukannya tidak mau mendaftarkan ginta ke PAUD / TK namun jarak dan yang mengantar yang membuat saya memutuskan untuk belajar di bimba.

Bimba lembaga pendidikan yang fokus mengajarkan anak untuk calistung (baca tulis hitung) makanya tidak heran ginta 5 tahun sudah lancar membaca ,menulis dan berhitungnya. Seperti biasa sepulang kantor saya selalu menyempatkan bertanya tentang kegiatan ginta seharian,sudah dikerjakan belum PR nya? nah untuk pertanyaan ini ginta selalu ada jawaban yang seakan menunda untuk mengerjakannya, sekali dua kali saya mencoba memaklumi mungkin ginta sedang bosan dengan sekolahnya, makin kesini nya dia semakin malas untuk belajar. PR tidak pernah dikerjakan,alhasil guru yang membimbing dia akhirnya tahu. Ketika sampai di sekolahnya ginta tidak langsung belajar dengan teman sekelompoknya, tapi dia diminta gurunya untuk menyelesaikan PR nya terlebih dahulu. Alhasil dia jadi semakin molor jam belajarnya dari jadwal cuma 1 jam ginta bisa lebih itu berlangsung hampir 1 bulan. Jika ginta bolos maka hari berikutnya akan ditambahkan jam belajarnya sebagai pengganti jam yang kemarin ditinggalkan atau modul tambahan yang harus dikerjakan di rumah. Saya sempat menduga ini penyebabnya ginta semakin tertekan.

Saya coba menanyakan ginta pelan-pelan kenapa kakak ginta sekarang ga mau kerjain PR nya...dengan keaktifannya dia malah menjawab ginta gak mau sekolah!.Hal itu berlanjut dihari -hari selanjutnya makin dikerasin ginta malah semakin gak mau mengerjakan PR. Berangkat sekolahpun ginta jadi gak mau sama sekali. Saya , suami dan mama tuanya hampir kehabisan akal.  Akhirnya saya meminta mama tuannya untuk koordinasi dengan gurunya agar ginta tidak usah dituntut mengerjakan PR, kalau perlu jangan dikasih PR dulu trus jam belajarnya tidak usah ditambah/dikasih modul kalau dia bolos biarkan sesuai keinginannya.

Akhirnya hari itu dimana Ginta benar-benar tidak mau sekolah pas dibujuk ayah dan mama tuanya ginta pun jadi berangkat sekolah. Gurunya akhirnya membantu tidak memberi PR/ modul tambahan untuk sementara. Alkhamdulilah,,,usaha ini berhasil ginta mau lagi masuk sekolah. Dia juga sudah mau lagi mengerjakan PR nya dengan sepupunya (adik kelasnya). 

Hal yang harus diperhatikan kepada anak yang mogok sekolah:
  1. Cari tahu penyebab apa yang membuat si anak jadi malas belajar/mogok belajar
  2. Diskusikan dengan anak, orang yang paling dekat dengan anak bisa teman, orang yang mengantarkan sekolah, dan anggota keluarga lainnya.
  3. Mencoba hal - hal baru dengan anak, misal belajar bareng dengan teman, belajar ditaman.
  4. Mencari solusi untuk mengatasi penyebab anak mogok bisa melibatkan dengan guru yang disekolah.
  5. Berikan pujian /hadiah sesuai kemampuan.
Semoga bermanfaat..

Tidak ada komentar: