.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Selasa, 08 Maret 2016

Ketika Kehamilan Tidak Direncanakan

Terkadang banyak hal yang tidak direncanakan justru terjadi dalam kehidupan kita, termasuk kehamilan yang tidak direncanakan setelah menikah. Untuk memiliki anak memang seharusnya dibicarakan secara matang tujuannya agar kita siap lahir batin. Akan tetapi sebagai manusia kita hanya mampu berencana, Alloh pula yang menentukan, termasuk dengan kehamilan. 

Setelah menikah 20 Oktober 2012, sebenarnya saya memang ingin menunda kehamilan dulu minimal 1 tahun, setidaknya saya mau pacaran dulu dengan suami dengan cara yang halal. Itu rencana saya, berbeda dengan suami saya yang ingin lekas mempunyai momongan. Saya sempat mengunakan KB juga setelah menikah, sebagai upaya pencegahan. Namun tak disangka selang 3 bulan, Februari 2013 justru saya positif hamil puteri pertama kami yang sekarang berusia 2 tahun, Alkhamdulilah masih diberi kesehatan. Tentu saja ada perasaan galau kala itu. Mungkin karna kehamilan pertama, saya tidak terlalu mempersoalkan bahkan saya begitu antusias akan menjadi ibu baru, kehamilan dan persalinan saya pun lancar tanpa gangguan yang berarti.  










                                                                 Foto kehamilan I (5 bulan)

Selang berjalannya waktu, menginjak usia Ginta putri kami yang pertama memasuki umur 2 tahun. Tepatnya dibulan september 2015  saya kembali dikasih surprises sama Alloh, dengan ditandai tamu bulanan yang tak kunjung datang. Tentu saja saya dagdigdug, dan ternyata benar Alloh menitipkan lagi Janin didalam perut saya, (Alkhamdulilah). Untuk kehamilan ini saya termasuk "Ngebo" tidak ada tanda-tanda atau mual layaknya orang hamil muda. Bahkan saya sampai salah menghitung umur kehamilan karna ketidaksadaran kandungan saya, alkhamdulilah sekarang sudah memasuki 28 minggu setelah melakukan 2x USG belum lama ini.




                                                       Foto Kehamilan ke II bersama Ginta (5 bln)
Pas tahu hamil yang keII sempat galau lagi sebenarnya seperti kehamilan pertama, yang terbesit pertama kali dibenak saya yah,,nanti siapa yang akan menjaganya. Perasaan sedih,haru, bingung dan senang jadi satu, Jujur mencari orang untuk bantu mengurus anak tidak gampang, dulu Ginta ada kk saya. Untung saja suami dan keluarga kasih support jadi acara galau-galaunya tidak sampai mengharu biru terlalu lama. Woles dan bismillah saja.

Bagi bunda yang mengalami hal sama seperti saya, jangan sedih terlalu lama. Berikut beberapa kiat agar kita enggak sedih berkepanjangan apalagi sampai melakukan hal yang dilarang agama (Naudzubillah himindalik):

  1. Hal pertama yang harus dilakukan sih pastinya tetap mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, berdoa agar diberi kelancaran dengan sendirinya kita akan mensyukuri apa yang Alloh berikan kepada kita.
  2. Selalu berpikir positif, buang jauh-jauh tuh pikiran negatif misal : Gimana nanti saya membesarkan, kasih makannya? Percayalah tidak ada yang kebetulan didalam dunia ini, daun yang jatuh pun sudah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh. Jangankan kita sebagai manusia yang sehat, hewan dan orang gila sekalipun Alloh tetap memberinya rizki, jadi tidak perlu menghawatirkan hal-hal yang sudah jadi ketetapannya Alloh. Dengan berpikir negatif seperti itu sama seperti meragukan kekuasaan Alloh.
  3. Jangan Menyalahkan Siapapun, Nah ini sebenarnya yang harus diingat tidak boleh menyalahkan siapapun baik diri sendiri, suami atau bahkan Alloh. Acuhkan semua omongan yang seakan memojokan anda!. jangan sampai omongan-omongan orang membuat anda terdoktrin untuk melakukan hal yang dilarang Alloh, Apalagi sampai anda berbuat dosa seperti melakukan Aborsi. Saya malah sempat ada yang menyarankan untuk angkat rahim saya setelah melahirkan (walaupun mungkin maksudnya adalah upaya steril), saya hanya cuma geleng-geleng kepala. Percayalah ketika nasi sudah menjadi bubur, Alloh telah menyiapkan ayam suwir lengkap dengan kerupuk dan daun bawangnya (hihi ibaratnya kurang lebih seperti itu).
  4. Menikmati Kehamilan, Bersyukurlah karna kita masih diberi kenikmatan mengandung. Masih banyak orang diluar sana yang sangat menginginkan kehamilan, lakukan aktivitas seperti biasa mintalah bantuan kepada pasangan dan keluarga untuk berbagi pekerjaan rumah dengan anda atau menjaga sikecil. Tetap jaga kondisi bunda dengan memeriksakan kandungan secara rutin agar debay dan bunda tetap sehat.
Intinya sih ketika kehamilan tidak direncanakan, Anggap itu wujud kasih sayang Alloh kepada kita, hal yang bisa kita lakukan hanya mencegah. Masih pernah dengar kan orang yang sudah KB dengan Pil, Suntik, Spiral sekalipun masih tetap kebobolan? Jika Alloh berkehendak, maka terjadilah kun fayakun!.

Jangan sampai kita menjadi manusia yang Hedonis (pandangan dimana kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup). Bukankah anak adalah harta yang paling berharga melebihi apapun. Masih Banyak orang yang mengeluarkan uang hanya untuk menginginkan kehadiran anak ditengah-tengah mereka. 

"Surga Ditelapak Kaki Ibu" juga kita mendapatkannya tidak gratis. Butuh banyak pengorbanan yang tulus dari seorang ibu, jadi dibawa happy saja, kayaknya segitu saja yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat, jika ada kesalahan mohon dimaafkan & Happy Pregnancy.....









                                                            

  

Tidak ada komentar: