.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Rabu, 25 November 2015

Buah Nangka Pembawa Berkah Selamat Ultahhh...

Hari berganti hari berlalu begitu cepat, aku menikmati masa cuti panjang menjelang persalinan. Sudah hampir sepekan aku kembali kekampung halaman, aku memutuskan untuk bisa melahirkan anak pertamaku dikota kelahiranku. Sudah hampir mendekati prediksi tanggal kelahiran yang dicatatkan oleh dokter kandungan, akan tetapi rasanya belum ada tanda apa-apa aku akan melahirkan.
 
Semerbak aroma buah nangka begitu menyeruak terbawa oleh hembusan angin dibelakang rumahku. Warna kuning dan bentuknya yang unik, membuat semua orang menahan liur, Ku elus perutku yang sudah membuncit. Sepertinya bayiku yang didalam menginginkannya, rasa keinginanya begitu kuat, dia berontak seraya menyuruhku untuk mencicipi, aku tak kuasa menolak walaupun aku tahu buah itu dilarang untukku.

Aku coba ambil perlahan buah nangka yang ada dimeja. Semua mata tertuju kepadaku, mereka heran dan takut kalau terjadi apa-apa denganku.

"Bawaan bayi Ma.."Kataku kepada mama yang sudah dari tadi memperhatikanku, aku terus memasukkan buah itu satu-persatu kemulutku dan terus mengunyahnya.

"Hati-hati, mama takut kamu nanti kontraksi atau terjadi sesuatu pada bayimu" kata mama memperingatkanku.

"Tidaklah ma,,,Bismillah saja,,Aku ingin sekali buah ini dari jakarta, susah aku menemukan Nangka disana"Jawabku ngeyel.

Bapakku hanya tersenyum sambil terus membantukku mengeluarkan biji yang ada didalamnya, mencoba memaklumi keinginanku, dan tak terasa hampir tiga potong ukuran sedang sudah aku habiskan.

Hampir 9 bulan aku mengandung anak pertamaku, semenjak hamil aku jadi gampang ingin menikmati apa saja yang aku lihat. Pernah suatu hari aku ingin makan somay tapi somay yang dipegang anak kecil yang tidak aku kenal. Tentu saja suamiku berang, dia mencoba membelikannya tapi aku abaikan, rasanya aku hanya ingin makan somay dari yang dipegang anak kecil itu. Akhirnya keinginan itu tidak kesampaian rasanya aku juga malu harus meminta kepada anak kecil, seperti tidak bisa beli saja.

Malam kian larut, hanya hembusan angin dan suara jangkrik yang terdengar mengakhiri perbincangan kami malam itu. Aku lihat Mama sudah tertidur pulas disampingku, begitu juga dengan bapakku yang tidur didepan kamarku, seakan siap menjadi bapak siaga menggantikan posisi suamiku yang masih dijakarta. Aku coba memejamkan mataku, tapi sampai dini hari mataku tetap masih terjaga.

Tidak ada firasat yang aneh malam itu, hanya saja semakin aku terjaga semakin aku merasakan aneh didalam perutku. Rasa mulas yang begitu hebat aku rasakan, aku sudah hampir 20x lebih bolak-balik kamar mandi. Ku nikmati rasa sakit itu sendiri, dengan sesekali aku meringis menahan sakit dan mencoba mengabari suamiku yang jauh disana. Aku tak tega jika harus membangunkan kedua orang tuaku yang sudah terlelap. Aku harap besok pagi rasa sakit itu sirna.

Hampir semalaman aku tak dapat memejamkan mata, aku terus menyembunyikan rasa sakit itu. Sesekali aku beranjak kebelakang rumah meringis dan terus menangis. Aku tahu hari ini akan tiba, hari dimana 1000 rasa sakit akan menjadi satu.

"Semua wanita akan mengalaminya, tidak usah takut, belajar agar tidak cengeng" Kata-kata itu yang aku pegang nasehat mamaku.

Bahkan menangis didepannya pun aku tak mau. Aku merasakan hari berjalan lambat, rasanya yang kunikmati hanya rasa sakit. Aku coba memeriksa keadaan kandunganku tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku. 

"Baru pembukaan satu mba,,dibawa jalan saja" kata bidan yang memeriksaku.
"Iya bu,,tapi sakitnya itu tidak tahan bu" Jawabku sambil meringis.
"Sabar mba,,prosesnya memang begitu". Jawab bidan menghiburku.

Akhirnya aku kembali dengan berharap rasa sakit cepat berlalu, aku coba menyikapinya dengan biasa. Rasa gemuruh yang ada diperut, rasa sakit yang begitu dahsyat tak menghalangiku untuk terus beraktifitas, hingga sore menjelang sakit tak juga menghilang, aku lihat darah sudah mengucur dikakiku. Aku panik, kali ini aku tak mampu menyembunyikan dari kedua orang tuaku. Ambulance akhirnya didatangkan menjemputku, aku lemas tak berdaya. Aku hanya mampu melihat dengan remang-remang banyak orang disekitarku, kulihat juga mama menangis. Semua orang panik, tapi aku masih tersadar dan masih bisa mendengar suara mereka semua.

Rasa sakit itu semakin kuat, dan maha hebat dari semua rasa sakit yang pernah aku rasakan. Otot-otot diperut serasa putus, darah sudah berapa banyak aku keluarkan. Aku terus menyebut namaNya, memohon pertolonganNya agar semua cepat berlalu. 

"Ijinkan anakku melihat dunia ya..robb.."Gumamku dalam hati sambil terus meronta. 

Sesekali bidan membimbingku untuk ambil nafas dan buang nafas. Tapi belum juga ada tanda suara tangis bayi terdengar. Aku terus berusaha sekuat tenaga, hingga setelah adzan isya berhenti, terdengar suara bayi pecah.

"Alkhamdulilahhh..."Semua berucap syukur, air mata dari semua saksi yang menemaniku mengalir, rasa haru dan bahagia menjadi satu, tak lama suara adzan diperdengarkan didekat bayiku.

Tanggal 25 November 2013 , pukul 19.40 wib aku resmi menjadi ibu untuk Putri pertamaku yang aku lahirkan normal dengan panjang 49 cm, berat 3.6kg yang kami beri nama "Arginta Denisa Muhammad". Kami berharap kelak dia akan menjadi Seorang Wanita yang ahli perang (Perang melawan ketidak adilan, kebodohan, kemiskinan, dll) sesuai arti namanya.

                                                      Ginta Bayi sudah Murah Senyum,,Smoga Slamanya..

Dua tahun berlalu,aku masih mengingat peristiwa itu, pengalaman pertamaku yang tak akan terlupakan seumur hidupku. Tepat dihari ini pengalaman itu kembali terniang dipelupuk mata, ucap syukur tak lupa kami selalu panjatkan.

"Happy Birthday my little daughter, hoppefully Istiqomah and Sholeha"

We love you much..muchh,,muchhh,,muchhhh,,muchhh more!...

                                             yeahh..kado dari mbah uty sepeda!,,kring-kring gowes-gowes..


                                                 Kue tart yang siap dibagikan,,barrakalloh..Amin


       Dapat kado duluan dari ibu Yeyen..(Bosnya Amih,,,Alkhamdulilah)
                                Kado dari Pak De Nanto wkwkwk..


*****Create a special beloved daughter Ginta

Rabu, 21 Oktober 2015

Lepas Pospak

Akhirnya perjuangan saya berhasil juga alkhamdulilah (berjuang apa nih?hihi). Sebenarnya dari Ginta umur 1,5 tahun saya sudah pengin melepas ketergantungan Ginta sama pospak (popok sekali pakai)/ pampers. Karna kurang telaten, kurang sabar dan kurang semuanya,,jadi ya Ginta bingung akhirnya balik lagi pakai pampers.

Budget buat pospak lumayan juga kalau dihitung perbulannya, memang ada solusi hemat sebagai pilihan dijaman sekarang ini yaitu dengan menjamurnya merk-merk clodi (cloth diapers). Tapi buat saya kayanya kurang dihati dan ga sreg saja, disamping harganya lebih mahal ginta juga ruam menggunakan clodi apa karna saya belinya yang biasa ya hihi..waktu bayi saja Ginta saya pakaikan clodi itu pun sesekali. Merk clodi yang Ginta punya Pempem, Pokado , dan bebibum dan 5 pcs clodi biasa yang tanpa merk.

Coba deh bun kalau mau hitung, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pospak bayi kita dari lahir - 2 tahun. Ambil harga satuan pospak yang umumsbb:
 @Rp 3000 x 7 pcs/hari = Rp 21,000 x 30 hari = Rp 630,000/bulan
(saya hitung kasarnya saja yah ginta termasuk beser jadi pakai  pospaknya lumayan banyak perharinya, belum kalau misal lagi diare gt ,,,).

Sudah hampir mau dua minggu saya sedikit lega, dengan kerja keras dan komitmen yang tegas saya niatkan Ginta untuk bisa lepas pospak akhirnya tercapai juga. Awalnya sih pasti kerepotan, Ginta masih beser sana beser sini jadi ekstra bersih-bersihnya tapi lama kelamaan tiap mau pipis/pup dia pasti bilang ke saya, bapake, or mama tuanya biarpun bilangnya cm "pipis" itu untuk semua keinginan pipis/ pup setidaknya itu bisa buat komunikasi untuk mengerti keinginanya.

Ada pengalaman menarik dihari senin kemarin, saya ada keperluan kontrol diklinik dekat rumah tinggal. Diklinik Ginta bilang sama bapake "ayah ee..ayah ee" (ginta minta pup itu pertama kalinya dia bisa mengutarakan keinginan selain pipis) rasanya tuh seneng banget pas di toilet Ginta memang benar-benar pup. Staff dan pekerja klinik pun dibuat kagum olehnya..(ohh pinter banget udah bisa bilang ee, udah gak pakai pampers?). Rasanya saya bangga sekali hihi..

Kalau malam Ginta sudah mulai tidak saya pakaikan pospak juga, biarpun dipakaikan Ginta akan terbangun dan bilang pipis, terus saya angkat langsung buru-buru menuju toilet dengan terkantuk-kantuk dia pipis ditoilet. Ya Alloh rasanya bahagia sekali bisa mengajarkan hal-hal kecil demi kebaikannya.

Nah bagi bunda/mommy yang lagi berjuang juga untuk bisa seperti saya ada sedikit trik & tips semoga bisa membantu.

  1. Hal pertama yang saya lakukan kepada Ginta, ya mempraktekkan. Caranya dengan sering mengajak sikecil ke toilet ketika mau bak/bab (jadi sikecil tahu apa sih pipis/pup itu)
  2. Sering Mengecek dan mengingatkan,sambil cek celananya sikecil  "DD udah pipis belum? kalau mau pipis bilang ya dek"
  3. Telaten dan jangan malas! maksudnya jangan cepat menyerah apapun pasti butuh proses, jangan malas juga kalau misalnya sikecil masih pipis disembarang tempat.
  4. Beri selalu pujian ketika anak-anak kita melakukan hal baik sekecil apapun.
  5. Komitmen ini yang kayaknya perlu perjuangan keras, komitmen ga pakai pampers ya jangan dipakaikan lagi pampersnya, takutnya sikecil jadi bingung.
 
Nah cuma itu yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat, selalu ajarkan hal -

hal kecil yang bermanfaat ya bun... 



 
Ini foto Ginta hari pertama tidak pakai pospak

    Rabu, 07 Oktober 2015

    Menyiapkan Pesta Ultah Anak

    Yipeeee,,,sebentar lagi Ginta ulang tahun yang ke-2 tepatnya 25 Nopember 2015 besok. Rasa syukur tak henti-hentinya kami panjatkan pastinya masih diberi kesehatan untuk Ginta smoga tambah pinter, Amin. Walaupun kayaknya ditahun ini tidak ada pesta, tak mengurangi rasa syukur kami. Bukannya kami tidak ingin merayakan ultah Ginta kali ini, tapi mengingat persiapan tahun lalu waktu Ginta ultah yang ke-1 begitu rempong, saya agak ragu untuk buat acara. Kalau dulu saya masih dibantu KK saya (Mama tua Ginta), kebetulan tahun ini KK saya baru saja punya baby jadi agak gimana gitu..

    Ngomongin ulang tahun anak, bagi seorang ibu baru seperti saya begitu antusias, nanti tahun depan kira-kira sudah bisa apa yah, mau buat pesta kira-kira gimana dan budgetnya berapa yah..sama seperti saya dulu.

    Buat yang lagi merencanakan pesta ultah anak berikut beberapa trik & tips dari pengalaman saya waktu buat acara ulang tahun Ginta yang pertama. 
    1. Tentukan dahulu berapa anak yang akan diundang kalau saran saya untuk anak usia batita sepertinya tidak perlu mengundang banyak teman, karna pengalaman saya semakin banyak teman si anak jadi rewel (dulu saya undang kurang lebih 23 anak, yang datang lebih hihi alkhamdulilah..
    2. Coba buat list nama anak yang akan diundang, jangan lupa melebihkan jumlahnya ini berguna untuk mengantisipasi jika ada saudara/teman yang tiba-tiba datang.
    3. Ingin seperti apa konsep acaranya, apa cuma sederhana saja misalnya undang teman kasih goody bag, tiup lilin or perlu ada tambahan hiburan untuk teman-temannya yang datang (badut, topeng monyet dll)
    4. Menentukan isi goody bagnya misal nasi kuning & snack saja or ada tambahan souvenir yang bisa buat kenangan-kenangan bagi yang datang. Jangan lupa tambahkan untuk kue ulang tahunnya & hidangan untuk ibu/yang mengantarnya. Kalau dulu Ginta untuk yang ngantar saya hidangkan buah & kue kecil sedangkan isi goody bagnya hanya berupa menu nasi kuning lengkap,puding& Snack (jajanan,permen,minuman kemasan dll)  souvenirnya berupa goodybagnya  yang sudah bertuliska nama Ginta.                                                                                                                                          Goody bag ini dulu saya pesan sendiri ke teman, harganya terjangkau banget deh pokoknya dengan tambahan sablon hanya 1000/pcs (murah kan). Pertimbangan saya waktu itu kasih goody bag ini agar bermanfaat, ini bisa digunakan untuk temen-temen ginta  ngaji/ skolah TPA.  
    5. Menentukan budget yang perlu disiapkan. dari langkah-langkah awal diatas juga sudah kita bisa tentuin kok budget tiap anaknya berapa dan totalnya. Jika budgetnya tak memungkinkan bisa dikurangi isian goodybagnya/ jumlah anak, atau bisa menghemat dengan membuat acara ultah anak dengan kreasi kita sendiri. Dulu saya buat sendiri undangannya, untuk isi goody bag (nasi kuning+puding) saya buat sendiri juga dengan bantuan KK tentunya, snacknya tentu saja saya beli.

    Nah ini foto Ginta waktu Ultah kemarin unyu-unyu khan..?


    Kayaknya cuma segitu saja dari saya, semoga bermanfaat.

    Selasa, 06 Oktober 2015

    Kesampean Juga Bersenam Ria..

    Sebenarnya sudah banyak teman yang mengajak acara olaraga di akhir pekan, dari mulai jalan santai di Ragunan, lari di GBK, bahkan Yoga sekalipun (Maaf jeng Lia blm kesampean) selalu ada saja alasan yang saya sampaikan untuk menolak (punten2). Saya termasuk type orang yang jarang bahkan tidak suka olaraga sedari kecil, disamping malas saya termasuk orang yang malu ditempat keramaian (mudah2n ga malu-maluin).

    Nah, sabtu malam kemarin adik ipar saya ga sengaja cerita kalau dia bisa nurunin berat badan hampir 5kg karna ikut senam Aerobik. Saya langsung nafsu bingitss (latah aja) dan antusias tanya-tanya dimana, kapan dan sama siapa. Setiap akhir pekan diarea jl. raya kemang & daerah Bangka memang selalu ada pemandangan sekelompok ibu-ibu yang berjingkrak ria dengan kegiatan ini. Sempat diragukan waktu saya bilang ke suami mau ikut senam "Kamu yakin ikut senam..biasanya kamu malu!"(hihi sebenarnya malu sih). Akhirnya dengan izin Alloh dan suami, saya diperbolehkan kegiatan ini, sedangkan bapake jaga Ginta (hihi maaf ya beib,,beuhhh,,,beuhh haaa).

    Dari berbagai sumber yang saya dapat,  Senam aerobik merupakan salah satu latihan kardio yang sangat efektif untuk membakar lemak tubuh. Selain dapat membantu menurunkan berat badan, senam aerobik sangat baik untuk kesehatan tubuh secara menyuluruh.

    Manfaat senam aerobik juga banyak banget salah satunya meningkatkan dan mempertahankan denyut jantung sekaligus melatih kelompok otot-otot besar untuk tetap aktif bergerak selama latihan. Meningkatnya detak jantung saat latihan aerobik juga sering dihubungkan dengan pembakaran lemak lebih cepat. 
     
    Di hari Minggu pagi saya sudah bersiap-siap meluncur TKP, sepatu dan pakaian sudah saya siapkan dari malam (maklum biasanya kalau libur tidurnya sering bablas). Benar saja di tempat yang sudah dikasih tahu adik ipar sudah banyak sekelompok ibu-ibu berkumpul, saya salut mereka masih mau menjaga kebugaran tubuhnya ditengah-tengah sibuknya mengurus rumah tangga. Lah saya baru kali ini..
     
    Awal datang tentu saja saya malu, sudah lama juga saya tidak berada dikeramaian saya hanya sesekali mengobrol dengan adik ipar saja, tapi ketika sudah dimulai musik sudah siap , berdoa dan irama sudah mulai menghentak saya mulai garang saya tidak peduli ada yang melihat/tidak gerakan-gerakan saya, pokoke saya mengikuti instruktur yang ada didepan saya saja. Karna baru pertama kali ya wajar saya masih meraba-raba tapi itu tidak mengurungkan niat saya untuk mengucurkan keringat dari dalam tubuh saya.Untung selain saya teman-teman yang lain sama bohaynya jd ga malu deh...

    Ini dia contoh gerakannya hasil jepretan bapake, jadi ingat senam SKJ jaman SD dulu
     



     
    Bagi yang berminat gabung bisa langsung meluncur saja ke TKP catat dan ingat waktunya.

    Sabtu 
    Jl. Kemang Raya tepat di depan Indomaret Kemang depan Pos Polisi
    Jam 07.00 pagi

    Rabu malam dan jumat malam
    di Jl. Bungur dekat Masjid Alinayah

    **Fee 8rb saja setiap pertemuan.

    Salam sehat..!

    Kamis, 30 Juli 2015

    Dimulai dari NOL lagii,,,

    Gema takbir seakan baru melintas berkumandang dari pendengaran kita, tapi tak terasa sudah hampir 2 pekan berlalu. Moment Idul Fitri begitu banyak dinantikan untuk setiap umat khususnya yang beragama muslim, untuk berkumpul dengan keluarga dan handai tauland. Tak pelak ketika mendekati lebaran begitu banyak persiapan dari segi mental dan materiil. Mungkin sudah mendarah daging ketika saya masih kecil jika dihari lebaran itu harus pakai pakaian baru, makanan yang rumpah meriah, bingkisan untuk silaturahmi, tak sedikit pula sebagai ajang pamer atau unjuk gigi sebatas mana kesuksesan dari sebuah keluarga/individu itu sendiri. Itu sebeneranya yang ada di benak saya ketika masih kecil sampai sekarang saya punya anak 1, karna saya mungkin juga ikut larut dalam euforia tersebut.

    Ketika saya masih kecil tidak pernah membayangkan akan merasakan betapa stressnya seorang ibu jika mendekati hari raya. Jika dulu saya tinggal meminta/menunggu baju baru yang dibelikan oleh ibu saya, sekarang saya yang harus membelikan untuk kedua ortu, mertua & keluarga inti saya walaupun tidak harus dihari lebaran saja. Kebutuhan lainnya juga mengikuti dari semua kebutuhan pokoknya pasti akan menggerus semua dana yang ada, apalagi kalau tidak direncanakan dengan matang alih-alih berlebaran malah utang dimana-mana,,,(hehe astagfirulloh,,).

    Tapi dari semua banyaknya kebutuhan, semua keruwetan menjelang lebaran seakan terbayar oleh suasana lebaran itu sendiri, mulai dari tradisi mudik yang banyak dilakukan orang-orang, senyum tawa disaat bersama keluarga, bertemu dengan teman sejawat yang sudah lama tidak berjumpa, terobatinya semua rasa kangen tentang kota kelahiran. Rasa stress dan keruwetan itu seakan sirna dengan sendirinya, semua terbayar dengan senyum canda perayaan idul fitri. Hingga libur lebaran usai rasannya enggan meninggalkan itu semua. Beginilah hidup selalu ada dua sisi yang bertentangan, dimana ada saatnya kita tertawa ada saatnya pula menangis, ada saatnya bertemu ada jg saat berpisah, dll.

    Satu minggu berlalu melepas rutinitas dengan berlebaran dikampung halaman tiba waktunya untuk kembali berduyun-duyun ke kota perantauan, harapan dan asa begitu besar ketika harus meninggalkan tanah kelahiran dan menapaki kota perantauan seakan semuanya harus dimulai dari Nol kembali. Nol untuk semuanya baik itu dana maupun hati kita. Hati yang selama setahun menyimpan rasa iri, dengki, congkak bahkan menjauh sama Alloh harus lebih refresh lagi, harus bisa lebih membenahi diri, dan dapat membina hubungan yang baik dengan Sang Khalik  dan sesama.

    Dimulai dari Nol untuk badan kita untuk siap bertarung kembali untuk satu tahun kedepan, dimulai dari Nol lagi untuk raga dalam menjalin hubungan kepada Sang Pencipta kita, dimulai dari Nol lagi untuk tabungan/dana kita agar kita bisa menyambut idul fitri berikutnya dengan lebih suka cita, tentu saja jika Alloh mengizinkan,,

    Bagaimana permulaan anda setelah lebaran tahun ini r u readyyyy??....


    Minggu, 12 Juli 2015

    Ibu Bekerja dibulan Ramadhan bisa sholat taraweh gak ya?

    Tak terasa yah sudah 26 hari kita menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini. Mungkin sebagian dari kita yang ibu bekerja, pulang ngurus RT, anak & suami rasanya sholat taraweh jadi hal yang sangat berat, begitu juga saya. Awalnya sebelum memasuki bulan puasa saya sedih ketika habis melahirkan tidak bisa melakukan sholat taraweh karna begitu kecapeannya saya, seakan menyepelekan. Astagfirulloh sebenarnya saya tidak ada pemikiran ke arah sana, karna saya pikir sholat taraweh itu harus dilakukan berjamaah & dilaksanakan dimasjid/ mushola.

    Akhirnya dengan bantuan mbah google saya menemukan artikel bagaimana hukum/ tata cara ibu menyusui menjalankan sholat taraweh, yang saya ingat dalam tulisan tersebut bahwasanya wanita memang lebih baik menjalankan sholat taraweh didalam rumah tentu dengan kaidah & syariat islam yang sesuai, jumlah rokaatnya juga tidak harus 23 rokaaat, tapi bisa dg 11 rokaat (8 sholat taraweh & diikuti 3 sholat witir) maaf jika saya salah terbatasnya pengetahuan. Saya pernah melihat di tayangan ustdzah Oki Setiana Dewi bagaimana beliau melakukan ibadah sholat taraweh dengan menggendong putri kecilnya. Terbayang kan bagaimana repotnya, itu dilakukannya semata-mata karna kecintaanya kepada Sang Pencipta untuk terus melakukan apa yang dianjurkan dalam ajaran agama islam.

    Mengutip dari perbincangan beliau disalah satu tv, kita boleh sholat dengan menggendong anak kita dengan catatan tidak ada najis dalam popok/si anak. pernyataan Itu membuat saya semangat untuk berlomba-lomba menggapai keberkahan dibulan ramadhan ini, walaupun ketika sahur saya harus menyiapkan makanan sendiri untuk saya & suami, lalu pergi bekerja, pulang mengurus anak & suami tapi rasanya tak terlalu keteteran dengan niat yang tinggi.

    Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah rasanya sia-sia ketika harus sebulan berlalu begitu saja. Alunan ayat-ayat Alquran, perbanyak ibadah & tentu saja berusaha menjauhi segala laranganNya sangat dianjurkan dan dilipat gandakan pahala ibadahnya. Semoga kita selalu bisa menjalankan perintahNya apapun kondisi kita. Semoga amal ibadah kita di terima oleh Alloh swt & diberi kesempatan lagi untuk bisa bertemu Ramadhan kembali,,,Selamat libur, Selamat Mudik &

    "Minal Aidzin Walfaidzin Mohon Maaf Lahir Bathin"

    Kamis, 18 Juni 2015

    Kekerasan Pada Anak

    Sudah pada tahu pastinya berita akhir-akhir ini mengenai kematian bocah kecil bernama Angeline usia 8 tahun di Bali. Masyarakat Indonesia juga seakan diingatkan kembali tragedi yang menimpa Arie Hanggara ditahun 80-an. Sekarang dikagetkan kembali dengan berita penemuan jenazah Angeline di belakang pekarangan rumah ibu angkatnya. Siapapun pasti akan sedih & miris mendengar atau membaca berita bagaimana kehidupan Angeline sebelum meninggal, timbul kemarahan kita kepada ibu angkat Angeline yang sudah tega melakukan kekerasan demi kekerasan kepada bocah kecil yang tidak tahu apa-apa.

    Kekerasan yang dialami Angeline bukan hanya fisik tapi verbal juga, tak jarang makian, bentakan bahkan pukulan pernah mendarat ketubuh mungilnya. Hanya lewat foto-foto yang sudah tersebar dimedia kita dapat mengenal sosok Angeline yang sudah tenang dialam sana. Ini seharusnya menjadi pelajaran yang berarti buat semua orang tua yang ada didunia termasuk saya untuk senantiasa lebih menyayangi anak-anak kita apapun kondisi kita, karna kalau boleh memilih anak-anak kita mungkin saja tidak mau dilahirkan di dunia ini. 




    Anak adalah titipan dari Alloh yang senantiasa seharusny kita jaga, kita lindungi, kita didik & kita besarkan dengan kasih sayang. Saya juga tidak mau dianggap menggurui atau gimana karna saya juga baru anak kemarin sore yang baru belajar menjadi orang tua. Tapi dari pengalaman kecil saya yang saya ingat seakan membekas, membuat saya bertekad bulat untuk selalu mencoba berusaha mendidik & membimbing Ginta dengan segala upaya sampai tetes darah penghabisan hehehe (lebay ya,,)

    Saya masih ingat betul ketik masih kecil harus dititipkan sama nenek (mbong) karna ibu saya harus mencari nafkah berdagang dijakarta. Saya tak sendiri, banyak teman , sepupu dan kerabat dikampung yang senasib dengan saya ditinggal orang tua merantau. Bahkan diumur 3 bulan saya harus disapih karna kondisi ekonomi yang sulit kala itu, Tiap berapa bulan sekali ibu saya pulkam untuk menjenguk, Yahhh memng begitulah adanya orang tua saya harus bekerja keras untuk menghidupi ke dua anak & ibu (nenek) yang merawat kami. Bahkan pernah ada saudara jauh kala itu ingin mengangkat saya sebagai anak untuk pancingan karna sdr saya sudah 15tahun menikah blm mempunyai keturunan, ibu saya kekeh tidak mau.

    Saya tidak berusaha membandingkan ibu saya & ibu kandung Angeline yang dengan gampangnya menyerahkan anak kepada orang lain dengan harapan kehidupannya kelak akan lebih baik, rasanya itu tidak adil kalau saya berusaha membandingkan karna saya tidak tahu pasti kondisi yang sebenarnya ortu Angeline. Tapi tentu saja banyak pihak-pihak yang menyayangkan dengan tindakan yang diambil ortu kandung Angeline, seandainya,,,seandainya,,,seandainya,,,tentu saja Angeline mungkin masih hidup walaupun dengan kemiskinan tapi bahagia karna dapat kasih sayang & dekat dari kedua ortu nya, kakek neneknya, om & tantenya, sepupu & kerabat lainnya. Semoga ini bisa menjadi pelajaran keras buat para ibu khususnya untuk lebih meyayangi anak-anak kita, Mari kita senantiasa belajar bersama untuk menjadi orang tua yang baik sebelum meminta mendapatkan anak-anak yang sholeh & sholeha,,,Amin.