.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Minggu, 10 Januari 2016

Memberi Maaf Wajib! Memberi Kesempatan Kedua Pilihan

Sebenarnya judul diatas saya kutip dari portal online yang sering saya baca, judul tersebut menginspirasi saya untuk menulis apa yang saya rasa, dengar dan lihat. Terkadang kita memang harus belajar dari apa yang dialami orang lain agar seandainya hal tersebut terjadi kita jadi lebih bijak menyikapinya.

Dua minggu yang lalu tetangga saya (nenek teman mainnya Ginta) sempat berbagi cerita apa yang dialami oleh anak perempuanya, (ibu temenya ginta). Mereka menikah memang belum lama, anaknya hanya terpaut 5 bulan lebih tua ginta. Sebelumnya, saya sempat iri pada anak perempuan tetangga saya, bagaimana tidak dia masih mempunyai kedua ortu yang masih muda. Siap menjaga anaknya ketika dia dan suaminya bekerja. Untuk urusan uang dapur pun mereka bisa berbagi.

Akan tetapi setelah mendengar ceritanya saya malah merasa jauh lebih beruntung, tanpa mengandalkan ortu saya jadi lebih bisa mandiri. Menurut cerita tetangga saya anak perempuanya sering mendapatkan KDRT, anaknya pernah dipukul sampai matanya biru dan sembab ibunya sempat melerai dan hampir mendapatkan pukulan juga (Naudzubillah), permasalahannya sepele karna faktor ekonomi. Tetangga saya hanya bisa menangis meratapi nasib anak perempuanya. 



Jujur saya tidak berani komentar, saya berusaha bersikap sebagai pendengar, padahal dalam hati saya pengin maki-maki keduanya. Lho kok bisa, iya!"kenapa saya pengin maki-maki keduanya termasuk siistrinya juga"?. Kenapa masih mau melanjutkan pernikahannya kalau penderitaan yang dia dapat apalagi dilakukan berulang-berulang, dan buat ortunya jadi bersedih juga.

Lain cerita dengan tetangga saya, kerabat dekat sendiri malah sedang mengurus proses perceraiannya. Perjalanannya panjang ketika dia bulat untuk memutuskan berpisah dengan suaminya. Perselingkuhan menjadi penyebabnya, dan sudah dilakukan berulang-berulang hingga akhirnya diketahui suaminya telah menikah lagi dengan perempuan lain secara siri.

                                                                 Gambar dari Tribun.com

Alloh memang membenci perceraian, tetapi ketika semua cara sudah ditempuh dan sudah buntu kenapa tidak mengambil langkah perceraian sebagai solusi, walaupun perceraian bukanlah sebagai pilihan. Bukankah negara juga sudah lebih melindungi wanita dari KDRT yang siap menjerat para pelakunya.

Hanya saja masih banyak perempuan yang takut melakukan perceraian dengan alasan klise menurut saya (Anak, takut tidak bisa makan, takut kehilangan dll).
Jika ketakutakutan lebih ke faktor ekonomi saya yakin Alloh akan kasih jalan rezeki yang berbeda, bukankah hewan dan orang gila sekalipun tetap dikasih rezeki sama Alloh. 

Nah Apapun permasalahanya, ketika dilakukan berulang kita memang  tetap wajib memberi maaf, akan tetapi memberi kesempatan kedua adalah pilihan!kalau menurut anda bagaimana?


Senin, 21 Desember 2015

Selamat Hari Ibu Untuk Semua Ibu Di Indonesia

Saya memang tidak bisa lepas dari seorang ibu, Mama saya biasa memanggilnya. Sampai detik ini apapun yang saya raih tak lepas dari doanya. Didalam keterbatasan dan laranya dia masih berusaha untuk memberikan senyumnya. Usianya tak lagi muda seperti dulu, tenaganya & fisiknya yang sudah renta tak mengahalangi untuk bisa melihat senyum anak dan cucu. Saya tahu didalam dirinya masih ada banyak segudang asa dan doa untuk kedua putrinya, keinginan terbesarnya ingin bisa selalu berada ditengah  bersama-sama dengan kedua buah hatinya. Anak-anak yang sedari kecil ditinggalkanya bersama neneknya.

Roda kehidupan memang benar-benar berputar. Pernah merasakan pahit getirnya hidup, sempat merasakan juga kemudahan - kemudahan yang Alloh berikan sampai pada akhirnya kembali ke titik pasrahnya sampai saat ini. Hampir 10 tahun menderita semacam penyakit parkinson, tremor yang tak mampu dihentikannya membuat dia harus lebih tabah menjalani kehidupan sekarang ini. Semua itu seakan memberikan pelajaran hidup kepada anak-anaknya bahwa kesehatan dan keluargalah yang paling penting dari pada uang.

Bukankah Alloh tidak akan menguji hambanya diluar kemampuannya. Mungkin itu juga yang harus Saya yakini bahwa beliau mampu dan sosok wanita hebat dan tangguh sampai Alloh mempercayainya dengan segala apa yang Alloh berikan sampai saat ini.

Selamat Hari ibu untuk mama dan semua ibu -ibu (Bunda, Mamih, Mboke, umi, biyung, emak dll) hebat di Indonesia..
Semoga mama tetap diberi kesehatan & panjang umur, sampai anak-anakmu mampu lebih membahagiakan mu..



 
                                                                Foto di tahun 2012




                                       Foto diambil saat syukuran 4 bulanan kehamilan cucu pertama mama "Ginta"


Kamis, 10 Desember 2015

Bolu Kukus Tjantrix

Dunia kue memang saya benar-benar buta. Disamping dari kecil saya tidak pernah diperkenalkan saya juga memang dari dulu tidak tertarik dunia ini. Jangankan buat kue lah wong menggunakan mixer saja saya tidak bisa! Akan tetapi semenjak menikah dan punya Ginta saya jadi sangat ingin belajar, saya sering browsing tentang resep makanan, banyak yang saya praktekkan ada yang berhasil ada yang GATOT! Salah satunya ya bolu kukus ini saya sudah mencoba hampir 3x, hasilnya jangan ditanya. 
  1. Proses pembuatan pertama bolu saya tidak mengembang alias memplem, ini masih mending ada yang mau makan.
  2. Proses pembuatan kedua kebanyakan gula jadi yah kemanisan, dicolek duank akhirnya dibuang.
  3. Proses pembuatan ketiga hasil bolu saya lembek selembek-lembeknya, sama seperti kedua berakhir di tong sampah.
Walaupun gagal terus, saya tetap masih penasaran tentang bolu kukus. Pas belanja bulanan saya lihat prodak "Pond*an " tepung adonan bolu kukus yang siap jadi, tanpa pakai takar-takaran lagi hanya tinggal menambahkan telur dan coklat bagi yang suka. saya lebih memilih mencampurkan gula merah yang saya sisir dan rebus dengan sedikit air.

Berikut bahan-bahannya:
  • 1Pack produk Pond*n Bolu kukus (beli ditoko kue/supermarket)
  • Telur 5 butir
  • 3 sdm Margarin yang dicairkan, sisakan sedikit untuk olesan diloyang.
  • 1 sdm coklat bubuk (saya pakai 3 gula merah yang disisir & direbus dengan sedikit air




Cara Membuatnya :
  • Kocok telur dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 3menit.
  • Masukkan tepung Pond*n secara perlahan, Aduk dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 6-7 menit.
  • Masukkan margarin dengan terus mengaduk.
  • Ambil sepertiga/3 sdm adonan polos untuk dicampur dengan coklat cair kedalam wadah yang berbeda. Berhubung saya memakai gula merah cair saya langsung mencampurkkan saja.
  • Kukus selama kurang lebih 15menit dengan api besar.

               ini hasil yang masih panas baru keluar dari dandang.


                                       Taraaaaaaa...kali ini saya sukses!



Bolu kukus siap santap!!

Nah kedepannya sih masih ingin tetap mencoba resep-resep yang lain tanpa produk instan. Hanya saja saya harus menyiapkan beberapa alat seperti timbangan kue, dan loyang berbagai ukuran. Bagi yang ingin membuat jangan takut untuk mencoba! yuk mareee mencoba...





Minggu, 06 Desember 2015

Resolusi 2016

Seorang teman tahun lalu sempat bertanya kepada saya tentang resolusi 2015 saya apa? Seketika saya menjawab ingin beli rumah cash  didaerah jl. Bangka-Mampang. Akan tetapi sampai dibulan desember tiba tanda-tanda ucapan saya akan terwujud masih terasa jauh. Hihi ke PD an ya ..saya menyikapinya yah biasa namanya juga keinginan terwujud alkhamdulilah enggak juga ya enggak apa-apa minta dengan paksa sama Alloh, siapa tahu suatu saat Alloh mengabulkan ditahun berikutnya,Amin.

Nah bagi yang mengalami kejadian sama seperti saya tidak perlu berkecil hati. Selalu berusaha,berdoa, bersyukur & ehmm katanya sih tawakal disaat yang tepat Alloh pasti akan mengabulkan. Enggak perlu lah menghalalkan semua cara. 

Mungkin ada yang bilang saya sok bener/ pintar, saya lagi berusaha menjadi orang bener hahaha...Kembali berbicara tentang resolusi/ planning yang ingin dicapai, sebentar lagi 2016 akan tiba pastinya sudah banyak dunk list keinginan yang ingin digapai tahun depan?

Sama seperti kebanyakan orang saya juga begitu, disamping masih kerja keras melanjutkan resolusi tahun 2015 saya juga ada minat/keinginan lain. tapi saya lagi agak sedikit ingin tertawa sendiri. Masalahnya keinginan saya bertolak belakang dari kepribadian saya. Semenjak saya punya Ginta saya jadi ingin menjadi seorang guru, enggak muluk2 deh saya ingin jadi guru TK saja biar tiap hari selalu ada keceriaan anak-anak. Yang membuat saya ragu, dengan kepribadian saya yang pemalu dan kemayu apa iya bisa mengajar di depan anak-anak? Tapi hati kecil saya menjawab kenapa tidak buktinya saya bisa mengajarkan berbagai hal kepada Ginta hahaha...nah dari sini saya mulai tertarik lagi dengan dunia pendidikan, mulai cari tempat kursus/sekolah PGTK yang pas sesusai dengan kantong.

Menurut survey yang pernah baca guru TK salah satu jenis pekerjaan yang berpenghasilan rendah sih. Tetapi itu tidak membuat saya jadi gimana..akan tiba masanya jika kita melakukan apapun bukan gaji/ penghasilan sebagai patokan tapi lebih kepada kepuasaan, setuju gak?

Sama seperti seorang ibu yang menjadi guru pertamanya anak, akan terasa bangga jika anak-anaknya sukses seperti  yang dicita-citakan. Kalaupun nanti tidak terwujud ya woless saja! Asal niat, usaha dan keinginan kita kuat Alloh pasti akan bantu kok. 

Nah resolusi anda tahun kedepan apa?

Hasil gambar untuk resolusi





Rabu, 02 Desember 2015

Mengelola Bonus Tahunan

Desember ceria...desember ceria milik kitaaa....


Semoga diawal bulan dipenghujung tahun ini kita benar-benar mendapat keceriaan yang sebenarnya. Kurang PD nih dengan judulnya, secara gitu saya juga bukan tipe orang yang pandai dalam mengelola keuangan. Tapi yah siapa tahu saja bisa bermanfaat walaupun dari pengalaman pribadi saja.

Akhir tahun memang identik dengan Bonus (mudah-mudahan tahun ini ini tetap ada bonus hihi). Ngomongin tentang bonus, besar kecil yang kita dapat yah relatif ya dari masing-masing perusahaan dimana kita mencari nafkah. Ada yang cuma Gp 1 bln gaji, ada yang berlipat-lipat, ada yang tidak dapat sama sekali..(Ya Alloh kasihan banget.. mudah-mudahan kalaupun tidak dapat, akan dapat dari Alloh berlipat ganda, Amin). Sebenarnya bukan besar kecilnya yang pengin saya bahas disini sih, kalau besar tapi tidak bisa menggunakannya secara bijak yah buat apa.

Agar bonus kita tidak habis dalam hitungan hari apalagi jam, dan menyesal sesudahnya kita memang harus cermat dalam mengeluarkannya dari rekening kita. Kalau saya pribadi, saya akan mengalokasikan menjadi 4 bagian :

1. Zakat
Nah ini yang saya sering kelewat tiap ada rejeki (Astagfirulloh..). kata Pak Ustadz sebenarnya ini yang bisa menambah rejeki kita kedepannya, Amin. Sebagai tambahan wawasan kita dibaca disini https://rumaysho.com/3162-konsultasi-zakat-2-pengeluaran-zakat-penghasilan-setiap-bulan.html.

2. Utang
Kita masih ada hutang tidak yang harus segera dilunasi? Pastikan ini cepat-cepat dilakukan, kalaupun besarnya hutang lebih besar dari bonus yang kita dapat, kita bisa membayar setengah yang kita dapat. Hindari hutang konsumtif (saya juga lagi berusaha menjauh sejauh-jauhnya hahaha).

3. Investasi/ Menabung.
Gayanya bisa investasi..(pasti saya diledekin gitu). Tipe seperti saya memang tidak bisa menabung uang , dan kalau anda juga sama bisa kok menyiasati dengan investasi spt  emas (lebih disarankan bukan perhiasaan tapi bisa dengan emas batangan/logam mulia), bagi yang sudah paham dengan produk perbankan juga patut dicoba. Sekarang sudah banyak pengenalan produk-produk perbankan yang bisa dijadikan investasi apa itu deposito, reksadana ,dll.Tetapi memang kita harus secermat mungkin intinya banyak tanya sama siapapun yang berpengalaman dan banyak baca.

Bagi yang berjiwa usaha, juga bisa menginvestasikan usaha yang sesuai dengan passion kita. Kalaupun yang belum berani mengambil langkah ini bisa joint dengan teman/saudara, yang harus diingat pilihlah teman/saudara yang bisa dipercaya luar dalam.

4. Buat Happy
Hihi..maksudnya saya selalu menyisihkan sedikit dari bonus kita untuk membahagiakan diri kita sendiri sebagai wujud hadiah sudah 1 tahun banting tulang. bisa dengan membeli tas, facial ditempat mahal or sekedar jalan-jalan sama keluarga ditempat yang kita sangat dan sangat diinginkan sekali.

Hasil gambar untuk uang
                                 Foto dari artikelbagus.com

Kiranya hanya segitu yang bisa saya bagikan, bagaimana dengan bonus anda?

Rabu, 25 November 2015

Buah Nangka Pembawa Berkah Selamat Ultahhh...

Hari berganti hari berlalu begitu cepat, aku menikmati masa cuti panjang menjelang persalinan. Sudah hampir sepekan aku kembali kekampung halaman, aku memutuskan untuk bisa melahirkan anak pertamaku dikota kelahiranku. Sudah hampir mendekati prediksi tanggal kelahiran yang dicatatkan oleh dokter kandungan, akan tetapi rasanya belum ada tanda apa-apa aku akan melahirkan.
 
Semerbak aroma buah nangka begitu menyeruak terbawa oleh hembusan angin dibelakang rumahku. Warna kuning dan bentuknya yang unik, membuat semua orang menahan liur, Ku elus perutku yang sudah membuncit. Sepertinya bayiku yang didalam menginginkannya, rasa keinginanya begitu kuat, dia berontak seraya menyuruhku untuk mencicipi, aku tak kuasa menolak walaupun aku tahu buah itu dilarang untukku.

Aku coba ambil perlahan buah nangka yang ada dimeja. Semua mata tertuju kepadaku, mereka heran dan takut kalau terjadi apa-apa denganku.

"Bawaan bayi Ma.."Kataku kepada mama yang sudah dari tadi memperhatikanku, aku terus memasukkan buah itu satu-persatu kemulutku dan terus mengunyahnya.

"Hati-hati, mama takut kamu nanti kontraksi atau terjadi sesuatu pada bayimu" kata mama memperingatkanku.

"Tidaklah ma,,,Bismillah saja,,Aku ingin sekali buah ini dari jakarta, susah aku menemukan Nangka disana"Jawabku ngeyel.

Bapakku hanya tersenyum sambil terus membantukku mengeluarkan biji yang ada didalamnya, mencoba memaklumi keinginanku, dan tak terasa hampir tiga potong ukuran sedang sudah aku habiskan.

Hampir 9 bulan aku mengandung anak pertamaku, semenjak hamil aku jadi gampang ingin menikmati apa saja yang aku lihat. Pernah suatu hari aku ingin makan somay tapi somay yang dipegang anak kecil yang tidak aku kenal. Tentu saja suamiku berang, dia mencoba membelikannya tapi aku abaikan, rasanya aku hanya ingin makan somay dari yang dipegang anak kecil itu. Akhirnya keinginan itu tidak kesampaian rasanya aku juga malu harus meminta kepada anak kecil, seperti tidak bisa beli saja.

Malam kian larut, hanya hembusan angin dan suara jangkrik yang terdengar mengakhiri perbincangan kami malam itu. Aku lihat Mama sudah tertidur pulas disampingku, begitu juga dengan bapakku yang tidur didepan kamarku, seakan siap menjadi bapak siaga menggantikan posisi suamiku yang masih dijakarta. Aku coba memejamkan mataku, tapi sampai dini hari mataku tetap masih terjaga.

Tidak ada firasat yang aneh malam itu, hanya saja semakin aku terjaga semakin aku merasakan aneh didalam perutku. Rasa mulas yang begitu hebat aku rasakan, aku sudah hampir 20x lebih bolak-balik kamar mandi. Ku nikmati rasa sakit itu sendiri, dengan sesekali aku meringis menahan sakit dan mencoba mengabari suamiku yang jauh disana. Aku tak tega jika harus membangunkan kedua orang tuaku yang sudah terlelap. Aku harap besok pagi rasa sakit itu sirna.

Hampir semalaman aku tak dapat memejamkan mata, aku terus menyembunyikan rasa sakit itu. Sesekali aku beranjak kebelakang rumah meringis dan terus menangis. Aku tahu hari ini akan tiba, hari dimana 1000 rasa sakit akan menjadi satu.

"Semua wanita akan mengalaminya, tidak usah takut, belajar agar tidak cengeng" Kata-kata itu yang aku pegang nasehat mamaku.

Bahkan menangis didepannya pun aku tak mau. Aku merasakan hari berjalan lambat, rasanya yang kunikmati hanya rasa sakit. Aku coba memeriksa keadaan kandunganku tanpa sepengetahuan kedua orang tuaku. 

"Baru pembukaan satu mba,,dibawa jalan saja" kata bidan yang memeriksaku.
"Iya bu,,tapi sakitnya itu tidak tahan bu" Jawabku sambil meringis.
"Sabar mba,,prosesnya memang begitu". Jawab bidan menghiburku.

Akhirnya aku kembali dengan berharap rasa sakit cepat berlalu, aku coba menyikapinya dengan biasa. Rasa gemuruh yang ada diperut, rasa sakit yang begitu dahsyat tak menghalangiku untuk terus beraktifitas, hingga sore menjelang sakit tak juga menghilang, aku lihat darah sudah mengucur dikakiku. Aku panik, kali ini aku tak mampu menyembunyikan dari kedua orang tuaku. Ambulance akhirnya didatangkan menjemputku, aku lemas tak berdaya. Aku hanya mampu melihat dengan remang-remang banyak orang disekitarku, kulihat juga mama menangis. Semua orang panik, tapi aku masih tersadar dan masih bisa mendengar suara mereka semua.

Rasa sakit itu semakin kuat, dan maha hebat dari semua rasa sakit yang pernah aku rasakan. Otot-otot diperut serasa putus, darah sudah berapa banyak aku keluarkan. Aku terus menyebut namaNya, memohon pertolonganNya agar semua cepat berlalu. 

"Ijinkan anakku melihat dunia ya..robb.."Gumamku dalam hati sambil terus meronta. 

Sesekali bidan membimbingku untuk ambil nafas dan buang nafas. Tapi belum juga ada tanda suara tangis bayi terdengar. Aku terus berusaha sekuat tenaga, hingga setelah adzan isya berhenti, terdengar suara bayi pecah.

"Alkhamdulilahhh..."Semua berucap syukur, air mata dari semua saksi yang menemaniku mengalir, rasa haru dan bahagia menjadi satu, tak lama suara adzan diperdengarkan didekat bayiku.

Tanggal 25 November 2013 , pukul 19.40 wib aku resmi menjadi ibu untuk Putri pertamaku yang aku lahirkan normal dengan panjang 49 cm, berat 3.6kg yang kami beri nama "Arginta Denisa Muhammad". Kami berharap kelak dia akan menjadi Seorang Wanita yang ahli perang (Perang melawan ketidak adilan, kebodohan, kemiskinan, dll) sesuai arti namanya.

                                                      Ginta Bayi sudah Murah Senyum,,Smoga Slamanya..

Dua tahun berlalu,aku masih mengingat peristiwa itu, pengalaman pertamaku yang tak akan terlupakan seumur hidupku. Tepat dihari ini pengalaman itu kembali terniang dipelupuk mata, ucap syukur tak lupa kami selalu panjatkan.

"Happy Birthday my little daughter, hoppefully Istiqomah and Sholeha"

We love you much..muchh,,muchhh,,muchhhh,,muchhh more!...

                                             yeahh..kado dari mbah uty sepeda!,,kring-kring gowes-gowes..


                                                 Kue tart yang siap dibagikan,,barrakalloh..Amin


       Dapat kado duluan dari ibu Yeyen..(Bosnya Amih,,,Alkhamdulilah)
                                Kado dari Pak De Nanto wkwkwk..


*****Create a special beloved daughter Ginta

Rabu, 21 Oktober 2015

Lepas Pospak

Akhirnya perjuangan saya berhasil juga alkhamdulilah (berjuang apa nih?hihi). Sebenarnya dari Ginta umur 1,5 tahun saya sudah pengin melepas ketergantungan Ginta sama pospak (popok sekali pakai)/ pampers. Karna kurang telaten, kurang sabar dan kurang semuanya,,jadi ya Ginta bingung akhirnya balik lagi pakai pampers.

Budget buat pospak lumayan juga kalau dihitung perbulannya, memang ada solusi hemat sebagai pilihan dijaman sekarang ini yaitu dengan menjamurnya merk-merk clodi (cloth diapers). Tapi buat saya kayanya kurang dihati dan ga sreg saja, disamping harganya lebih mahal ginta juga ruam menggunakan clodi apa karna saya belinya yang biasa ya hihi..waktu bayi saja Ginta saya pakaikan clodi itu pun sesekali. Merk clodi yang Ginta punya Pempem, Pokado , dan bebibum dan 5 pcs clodi biasa yang tanpa merk.

Coba deh bun kalau mau hitung, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk kebutuhan pospak bayi kita dari lahir - 2 tahun. Ambil harga satuan pospak yang umumsbb:
 @Rp 3000 x 7 pcs/hari = Rp 21,000 x 30 hari = Rp 630,000/bulan
(saya hitung kasarnya saja yah ginta termasuk beser jadi pakai  pospaknya lumayan banyak perharinya, belum kalau misal lagi diare gt ,,,).

Sudah hampir mau dua minggu saya sedikit lega, dengan kerja keras dan komitmen yang tegas saya niatkan Ginta untuk bisa lepas pospak akhirnya tercapai juga. Awalnya sih pasti kerepotan, Ginta masih beser sana beser sini jadi ekstra bersih-bersihnya tapi lama kelamaan tiap mau pipis/pup dia pasti bilang ke saya, bapake, or mama tuanya biarpun bilangnya cm "pipis" itu untuk semua keinginan pipis/ pup setidaknya itu bisa buat komunikasi untuk mengerti keinginanya.

Ada pengalaman menarik dihari senin kemarin, saya ada keperluan kontrol diklinik dekat rumah tinggal. Diklinik Ginta bilang sama bapake "ayah ee..ayah ee" (ginta minta pup itu pertama kalinya dia bisa mengutarakan keinginan selain pipis) rasanya tuh seneng banget pas di toilet Ginta memang benar-benar pup. Staff dan pekerja klinik pun dibuat kagum olehnya..(ohh pinter banget udah bisa bilang ee, udah gak pakai pampers?). Rasanya saya bangga sekali hihi..

Kalau malam Ginta sudah mulai tidak saya pakaikan pospak juga, biarpun dipakaikan Ginta akan terbangun dan bilang pipis, terus saya angkat langsung buru-buru menuju toilet dengan terkantuk-kantuk dia pipis ditoilet. Ya Alloh rasanya bahagia sekali bisa mengajarkan hal-hal kecil demi kebaikannya.

Nah bagi bunda/mommy yang lagi berjuang juga untuk bisa seperti saya ada sedikit trik & tips semoga bisa membantu.

  1. Hal pertama yang saya lakukan kepada Ginta, ya mempraktekkan. Caranya dengan sering mengajak sikecil ke toilet ketika mau bak/bab (jadi sikecil tahu apa sih pipis/pup itu)
  2. Sering Mengecek dan mengingatkan,sambil cek celananya sikecil  "DD udah pipis belum? kalau mau pipis bilang ya dek"
  3. Telaten dan jangan malas! maksudnya jangan cepat menyerah apapun pasti butuh proses, jangan malas juga kalau misalnya sikecil masih pipis disembarang tempat.
  4. Beri selalu pujian ketika anak-anak kita melakukan hal baik sekecil apapun.
  5. Komitmen ini yang kayaknya perlu perjuangan keras, komitmen ga pakai pampers ya jangan dipakaikan lagi pampersnya, takutnya sikecil jadi bingung.
 
Nah cuma itu yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat, selalu ajarkan hal -

hal kecil yang bermanfaat ya bun... 



 
Ini foto Ginta hari pertama tidak pakai pospak