.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Kamis, 25 Februari 2016

Risol Mbalem-Mblaem

Suasana mendung seperti hari ini membuat perut terus saja keroncongan, jadi kebayang yang anget-anget dan mblaem-mblaem seperti risol. Risol jadi gorengan favorit saya dari dulu, karna menurut saya risol itu gorengan kelas atas dibanding jenis gorengan sekelasnya (Tahu, bakwan, dan tempe).

Beberapa hari lalu saya sukses 2x berturut-turut membuat camilan ini sebagai pengisi waktu. Ternyata enggak susah kok buatnya, bagi yang minat monggo dicatat resepnya sebagai berikut :

Bahan Kulit Risol :

100 gr tepung terigu
50 gr tepung kanji
1 butir telur
1 gelas air
garam secukupnya

100 gr tepung roti untuk lapisan luar

Bahan Isian :

3 Buah wortel segar potong dadu
3 buah kentang potong dadu
1 butir telur
1 sachet penyedap rasa
Minyak goreng secukupnya

Bumbu isian

1 siung bawang puting haluskan
5-10 butir merica butir haluskan 
cabai halus secukupnya (optional)
garam secukupnya.


Cara membuat :
  1. Campurkan bahan kulit risol semua  kecuali tepung roti, aduk sampai tidak ada bulir-bulir tepungnya.
  2. Siapkan teflon anti lengket, ambil adonan yang sudah encer putar hingga mengelilingi teflon dan membentuk bulatan, seperti membuat dadar gulung, sisakan sedikit adonan untuk menggoreng risol yang sudah diisi nantinya.
  3. Panaskan wajan, beri sedikit minyak goreng untuk menumis. Masukkan bumbu dan cabai yang sudah dihaluskan tunggu sampai harum, tambahkan telur, wortel dan kentang yang sudah dipotong aduk hingga bumbu merata, tambahkan air secukupnya, tambahkan juga garam dan penyedap. Tunggu hingga mendidih dan menyusut airnya, lalu diamkan sejenak.
  4. siapkan kulit risol yang sudah dibuat, lalu isi satu persatu dengan isian yang sudah dibuat sampai habis.
  5. Siapkan wajan untuk menggoreng, celupkan risol yang sudah diisi dengan sisa adonan kulit yang tersisa lalu gulingkan dalam tepung roti.
  6. Goreng satu persatu hingga matang sampai warna kekuning-kuningan.
  7. Risol mblaem-mblaem siap dinikmati



Yipieee mudah bukan cara buatnya,,,

Kamis, 11 Februari 2016

Resep Gemblong Gula Merah Ulalala...

Saya memang dari kecil paling doyan apapun olahan beras ketan, termasuk gemblong ketan gula merah ini. Kemarin mengisi liburan imlek saya usak-usek dipagi hari hanya untuk membuat gemblong. Maklum kalau siang enggak akan selesai rasanya karna pasti dirusuhin Ginta.

Berkat tutorial yang saya lihat di youtube hasilnya cukup lumayan untuk seorang pemula seperti saya, itu terbukti dari habisnya semua gemblong yang ada. Bagi yang ingin mencoba monggo dicatat resepnya sebagai berikut :

Bahan yang dibutuhkan
  1. 1/2 kg beras ketan (saya pakai rose brand)
  2. 1/4 terigu sebagai campuran
  3. 1/2 butir kelapa muda parut
  4. 1 gelas santan kental (saya pakai kara)
  5. 3-4 butir gula merah sisir
  6. 1/2 cup gula putih
  7. Minyak goreng untuk menggoreng
  8. garam secukupnya
  9. Air Secukupnya
 Cara membuatnya
  1. Campur beras ketan, tepung terigu, kelapa parut, & garam secukupnya, aduk -aduk sampai rata, tambahkan santan kental aduk dan uleni sampai kalis.
  2. Jika sudah kalis/tidak menempel buat bulat lonjong sesuai selera sampai adonan habis.
  3. Goreng bulatan tadi sampai menguning keemasan sampai adonan yang telah dibuat habis.
  4. Rebus gula merah  yang sudah disisir tambahkan gula putih tunggu sampai mendidih.
  5. Masukkan gemblong yang sudah digoreng ke dalam rebusan gula merah.
  6. Gemblong ketan gula merah ulalala siap dinikmati. 




Bunda pecinta olahan ketan seperti saya? monggo dicoba kreasikan sesuai selera masing-masing, selamat mencoba!

Minggu, 10 Januari 2016

Memberi Maaf Wajib! Memberi Kesempatan Kedua Pilihan

Sebenarnya judul diatas saya kutip dari portal online yang sering saya baca, judul tersebut menginspirasi saya untuk menulis apa yang saya rasa, dengar dan lihat. Terkadang kita memang harus belajar dari apa yang dialami orang lain agar seandainya hal tersebut terjadi kita jadi lebih bijak menyikapinya.

Dua minggu yang lalu tetangga saya (nenek teman mainnya Ginta) sempat berbagi cerita apa yang dialami oleh anak perempuanya, (ibu temenya ginta). Mereka menikah memang belum lama, anaknya hanya terpaut 5 bulan lebih tua ginta. Sebelumnya, saya sempat iri pada anak perempuan tetangga saya, bagaimana tidak dia masih mempunyai kedua ortu yang masih muda. Siap menjaga anaknya ketika dia dan suaminya bekerja. Untuk urusan uang dapur pun mereka bisa berbagi.

Akan tetapi setelah mendengar ceritanya saya malah merasa jauh lebih beruntung, tanpa mengandalkan ortu saya jadi lebih bisa mandiri. Menurut cerita tetangga saya anak perempuanya sering mendapatkan KDRT, anaknya pernah dipukul sampai matanya biru dan sembab ibunya sempat melerai dan hampir mendapatkan pukulan juga (Naudzubillah), permasalahannya sepele karna faktor ekonomi. Tetangga saya hanya bisa menangis meratapi nasib anak perempuanya. 



Jujur saya tidak berani komentar, saya berusaha bersikap sebagai pendengar, padahal dalam hati saya pengin maki-maki keduanya. Lho kok bisa, iya!"kenapa saya pengin maki-maki keduanya termasuk siistrinya juga"?. Kenapa masih mau melanjutkan pernikahannya kalau penderitaan yang dia dapat apalagi dilakukan berulang-berulang, dan buat ortunya jadi bersedih juga.

Lain cerita dengan tetangga saya, kerabat dekat sendiri malah sedang mengurus proses perceraiannya. Perjalanannya panjang ketika dia bulat untuk memutuskan berpisah dengan suaminya. Perselingkuhan menjadi penyebabnya, dan sudah dilakukan berulang-berulang hingga akhirnya diketahui suaminya telah menikah lagi dengan perempuan lain secara siri.

                                                                 Gambar dari Tribun.com

Alloh memang membenci perceraian, tetapi ketika semua cara sudah ditempuh dan sudah buntu kenapa tidak mengambil langkah perceraian sebagai solusi, walaupun perceraian bukanlah sebagai pilihan. Bukankah negara juga sudah lebih melindungi wanita dari KDRT yang siap menjerat para pelakunya.

Hanya saja masih banyak perempuan yang takut melakukan perceraian dengan alasan klise menurut saya (Anak, takut tidak bisa makan, takut kehilangan dll).
Jika ketakutakutan lebih ke faktor ekonomi saya yakin Alloh akan kasih jalan rezeki yang berbeda, bukankah hewan dan orang gila sekalipun tetap dikasih rezeki sama Alloh. 

Nah Apapun permasalahanya, ketika dilakukan berulang kita memang  tetap wajib memberi maaf, akan tetapi memberi kesempatan kedua adalah pilihan!kalau menurut anda bagaimana?


Senin, 21 Desember 2015

Selamat Hari Ibu Untuk Semua Ibu Di Indonesia

Saya memang tidak bisa lepas dari seorang ibu, Mama saya biasa memanggilnya. Sampai detik ini apapun yang saya raih tak lepas dari doanya. Didalam keterbatasan dan laranya dia masih berusaha untuk memberikan senyumnya. Usianya tak lagi muda seperti dulu, tenaganya & fisiknya yang sudah renta tak mengahalangi untuk bisa melihat senyum anak dan cucu. Saya tahu didalam dirinya masih ada banyak segudang asa dan doa untuk kedua putrinya, keinginan terbesarnya ingin bisa selalu berada ditengah  bersama-sama dengan kedua buah hatinya. Anak-anak yang sedari kecil ditinggalkanya bersama neneknya.

Roda kehidupan memang benar-benar berputar. Pernah merasakan pahit getirnya hidup, sempat merasakan juga kemudahan - kemudahan yang Alloh berikan sampai pada akhirnya kembali ke titik pasrahnya sampai saat ini. Hampir 10 tahun menderita semacam penyakit parkinson, tremor yang tak mampu dihentikannya membuat dia harus lebih tabah menjalani kehidupan sekarang ini. Semua itu seakan memberikan pelajaran hidup kepada anak-anaknya bahwa kesehatan dan keluargalah yang paling penting dari pada uang.

Bukankah Alloh tidak akan menguji hambanya diluar kemampuannya. Mungkin itu juga yang harus Saya yakini bahwa beliau mampu dan sosok wanita hebat dan tangguh sampai Alloh mempercayainya dengan segala apa yang Alloh berikan sampai saat ini.

Selamat Hari ibu untuk mama dan semua ibu -ibu (Bunda, Mamih, Mboke, umi, biyung, emak dll) hebat di Indonesia..
Semoga mama tetap diberi kesehatan & panjang umur, sampai anak-anakmu mampu lebih membahagiakan mu..



 
                                                                Foto di tahun 2012




                                       Foto diambil saat syukuran 4 bulanan kehamilan cucu pertama mama "Ginta"


Kamis, 10 Desember 2015

Bolu Kukus Tjantrix

Dunia kue memang saya benar-benar buta. Disamping dari kecil saya tidak pernah diperkenalkan saya juga memang dari dulu tidak tertarik dunia ini. Jangankan buat kue lah wong menggunakan mixer saja saya tidak bisa! Akan tetapi semenjak menikah dan punya Ginta saya jadi sangat ingin belajar, saya sering browsing tentang resep makanan, banyak yang saya praktekkan ada yang berhasil ada yang GATOT! Salah satunya ya bolu kukus ini saya sudah mencoba hampir 3x, hasilnya jangan ditanya. 
  1. Proses pembuatan pertama bolu saya tidak mengembang alias memplem, ini masih mending ada yang mau makan.
  2. Proses pembuatan kedua kebanyakan gula jadi yah kemanisan, dicolek duank akhirnya dibuang.
  3. Proses pembuatan ketiga hasil bolu saya lembek selembek-lembeknya, sama seperti kedua berakhir di tong sampah.
Walaupun gagal terus, saya tetap masih penasaran tentang bolu kukus. Pas belanja bulanan saya lihat prodak "Pond*an " tepung adonan bolu kukus yang siap jadi, tanpa pakai takar-takaran lagi hanya tinggal menambahkan telur dan coklat bagi yang suka. saya lebih memilih mencampurkan gula merah yang saya sisir dan rebus dengan sedikit air.

Berikut bahan-bahannya:
  • 1Pack produk Pond*n Bolu kukus (beli ditoko kue/supermarket)
  • Telur 5 butir
  • 3 sdm Margarin yang dicairkan, sisakan sedikit untuk olesan diloyang.
  • 1 sdm coklat bubuk (saya pakai 3 gula merah yang disisir & direbus dengan sedikit air




Cara Membuatnya :
  • Kocok telur dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 3menit.
  • Masukkan tepung Pond*n secara perlahan, Aduk dengan kecepatan tinggi selama kurang lebih 6-7 menit.
  • Masukkan margarin dengan terus mengaduk.
  • Ambil sepertiga/3 sdm adonan polos untuk dicampur dengan coklat cair kedalam wadah yang berbeda. Berhubung saya memakai gula merah cair saya langsung mencampurkkan saja.
  • Kukus selama kurang lebih 15menit dengan api besar.

               ini hasil yang masih panas baru keluar dari dandang.


                                       Taraaaaaaa...kali ini saya sukses!



Bolu kukus siap santap!!

Nah kedepannya sih masih ingin tetap mencoba resep-resep yang lain tanpa produk instan. Hanya saja saya harus menyiapkan beberapa alat seperti timbangan kue, dan loyang berbagai ukuran. Bagi yang ingin membuat jangan takut untuk mencoba! yuk mareee mencoba...





Minggu, 06 Desember 2015

Resolusi 2016

Seorang teman tahun lalu sempat bertanya kepada saya tentang resolusi 2015 saya apa? Seketika saya menjawab ingin beli rumah cash  didaerah jl. Bangka-Mampang. Akan tetapi sampai dibulan desember tiba tanda-tanda ucapan saya akan terwujud masih terasa jauh. Hihi ke PD an ya ..saya menyikapinya yah biasa namanya juga keinginan terwujud alkhamdulilah enggak juga ya enggak apa-apa minta dengan paksa sama Alloh, siapa tahu suatu saat Alloh mengabulkan ditahun berikutnya,Amin.

Nah bagi yang mengalami kejadian sama seperti saya tidak perlu berkecil hati. Selalu berusaha,berdoa, bersyukur & ehmm katanya sih tawakal disaat yang tepat Alloh pasti akan mengabulkan. Enggak perlu lah menghalalkan semua cara. 

Mungkin ada yang bilang saya sok bener/ pintar, saya lagi berusaha menjadi orang bener hahaha...Kembali berbicara tentang resolusi/ planning yang ingin dicapai, sebentar lagi 2016 akan tiba pastinya sudah banyak dunk list keinginan yang ingin digapai tahun depan?

Sama seperti kebanyakan orang saya juga begitu, disamping masih kerja keras melanjutkan resolusi tahun 2015 saya juga ada minat/keinginan lain. tapi saya lagi agak sedikit ingin tertawa sendiri. Masalahnya keinginan saya bertolak belakang dari kepribadian saya. Semenjak saya punya Ginta saya jadi ingin menjadi seorang guru, enggak muluk2 deh saya ingin jadi guru TK saja biar tiap hari selalu ada keceriaan anak-anak. Yang membuat saya ragu, dengan kepribadian saya yang pemalu dan kemayu apa iya bisa mengajar di depan anak-anak? Tapi hati kecil saya menjawab kenapa tidak buktinya saya bisa mengajarkan berbagai hal kepada Ginta hahaha...nah dari sini saya mulai tertarik lagi dengan dunia pendidikan, mulai cari tempat kursus/sekolah PGTK yang pas sesusai dengan kantong.

Menurut survey yang pernah baca guru TK salah satu jenis pekerjaan yang berpenghasilan rendah sih. Tetapi itu tidak membuat saya jadi gimana..akan tiba masanya jika kita melakukan apapun bukan gaji/ penghasilan sebagai patokan tapi lebih kepada kepuasaan, setuju gak?

Sama seperti seorang ibu yang menjadi guru pertamanya anak, akan terasa bangga jika anak-anaknya sukses seperti  yang dicita-citakan. Kalaupun nanti tidak terwujud ya woless saja! Asal niat, usaha dan keinginan kita kuat Alloh pasti akan bantu kok. 

Nah resolusi anda tahun kedepan apa?

Hasil gambar untuk resolusi





Rabu, 02 Desember 2015

Mengelola Bonus Tahunan

Desember ceria...desember ceria milik kitaaa....


Semoga diawal bulan dipenghujung tahun ini kita benar-benar mendapat keceriaan yang sebenarnya. Kurang PD nih dengan judulnya, secara gitu saya juga bukan tipe orang yang pandai dalam mengelola keuangan. Tapi yah siapa tahu saja bisa bermanfaat walaupun dari pengalaman pribadi saja.

Akhir tahun memang identik dengan Bonus (mudah-mudahan tahun ini ini tetap ada bonus hihi). Ngomongin tentang bonus, besar kecil yang kita dapat yah relatif ya dari masing-masing perusahaan dimana kita mencari nafkah. Ada yang cuma Gp 1 bln gaji, ada yang berlipat-lipat, ada yang tidak dapat sama sekali..(Ya Alloh kasihan banget.. mudah-mudahan kalaupun tidak dapat, akan dapat dari Alloh berlipat ganda, Amin). Sebenarnya bukan besar kecilnya yang pengin saya bahas disini sih, kalau besar tapi tidak bisa menggunakannya secara bijak yah buat apa.

Agar bonus kita tidak habis dalam hitungan hari apalagi jam, dan menyesal sesudahnya kita memang harus cermat dalam mengeluarkannya dari rekening kita. Kalau saya pribadi, saya akan mengalokasikan menjadi 4 bagian :

1. Zakat
Nah ini yang saya sering kelewat tiap ada rejeki (Astagfirulloh..). kata Pak Ustadz sebenarnya ini yang bisa menambah rejeki kita kedepannya, Amin. Sebagai tambahan wawasan kita dibaca disini https://rumaysho.com/3162-konsultasi-zakat-2-pengeluaran-zakat-penghasilan-setiap-bulan.html.

2. Utang
Kita masih ada hutang tidak yang harus segera dilunasi? Pastikan ini cepat-cepat dilakukan, kalaupun besarnya hutang lebih besar dari bonus yang kita dapat, kita bisa membayar setengah yang kita dapat. Hindari hutang konsumtif (saya juga lagi berusaha menjauh sejauh-jauhnya hahaha).

3. Investasi/ Menabung.
Gayanya bisa investasi..(pasti saya diledekin gitu). Tipe seperti saya memang tidak bisa menabung uang , dan kalau anda juga sama bisa kok menyiasati dengan investasi spt  emas (lebih disarankan bukan perhiasaan tapi bisa dengan emas batangan/logam mulia), bagi yang sudah paham dengan produk perbankan juga patut dicoba. Sekarang sudah banyak pengenalan produk-produk perbankan yang bisa dijadikan investasi apa itu deposito, reksadana ,dll.Tetapi memang kita harus secermat mungkin intinya banyak tanya sama siapapun yang berpengalaman dan banyak baca.

Bagi yang berjiwa usaha, juga bisa menginvestasikan usaha yang sesuai dengan passion kita. Kalaupun yang belum berani mengambil langkah ini bisa joint dengan teman/saudara, yang harus diingat pilihlah teman/saudara yang bisa dipercaya luar dalam.

4. Buat Happy
Hihi..maksudnya saya selalu menyisihkan sedikit dari bonus kita untuk membahagiakan diri kita sendiri sebagai wujud hadiah sudah 1 tahun banting tulang. bisa dengan membeli tas, facial ditempat mahal or sekedar jalan-jalan sama keluarga ditempat yang kita sangat dan sangat diinginkan sekali.

Hasil gambar untuk uang
                                 Foto dari artikelbagus.com

Kiranya hanya segitu yang bisa saya bagikan, bagaimana dengan bonus anda?