.breadcrumbs{ padding:5px 5px 5px 0; margin:0;font-size:95%; line-height:1.4em; border-bottom:4px double #cadaef}

Kamis, 14 April 2016

Menikmati Fasilitas Rujukan BPJS Kesehatan

Akhirnya saya menemukan ide lagi untuk sekedar menulis dan berbagi pengalaman, karna kebetulan kemarin baru saja periksa kehamilan dengan menggunakan BPJS Kesehatan. Dengan alasan berhemat, kali ini saya menggunakan BPJS yang dari kantor suami saya, dan memang saya sangat terbantu sekali ketika angka biaya pemeriksaan kehamilan melebihi jauh dari budget pemeriksaan bulanan kehamilan saya, BPJS Kesehatan menanggungnya kemarin, semuanya saya free tanpa bayar sepeserpun.

Awalnya saya hanya ingin periksa rutin biasa, karena memang alkhamdulilah kehamilan saya normal dan debay sehat (amin).  Namun berhubung klinik faskes I yang kami pilih tidak memiliki fasilitas rumah bersalin akhirnya saya dirujuk ke RSU Mampang Prapatan Kelas D  biasa kita menyebutnya RSUD Mampang.

RSUD Mampang memang belum lama beroperasi hampir setahun kira-kira, gedung 5 lantai ini letaknya di jl. Kapten Tendean satu deret dengan gedung Trans TV, kalau menggunakan kendaraan yah berarti harus mutar lewat jalur lambat dari perempatan mampang, kalau ditempuh menggunakan angkutan umum/jalan kaki tidak jauh dari perempatan mampang kok. Posisinya persis dibelakang yang jual lukisan-lukisan yang ada diperempatan mampang.

Kita kembali ke topik awal yah, setelah mendapat surat rujukan dari klinik pondok karya (faskes 1 kami) saya diantar suami dan Ginta meluncur menuju TKP sekitar jam 08.00 pagi, saya pikir waktunya udah pas lah jadi saya bisa ijin datang siang ke kantor. Sesampainya di RS saya langsung bertanya ke satpam dimana loket/ tempat pendaftarannya, ternyata ada dilantai 1 sebrang parkiran motor, dari situ kita disuruh ambil no antrian terlebih dahulu, ada 2 pilihan no antrian 1. untuk umum 2. BPJS. Tanpa ragu saya langsung mendapat no antrian BPJS no 17 (dalam hati lumayan jauh ya no nya).

Setelah mengambil no antrian langsung diarahkan ke lantai 2 untuk pendaftaran, ternyata saya tidak menunggu lama karna pas saya datang langsung dipanggil "No 17 BPJS " cuk..cukukucuk...,saya langsung menghampiri mas petugasnya & langsung saya kasih fc surat rujukan, fc bpjs, dan fc ktp saya. Eng ing eng,,,ternyata surat rujukan saya agak diragukan karna dari klinik saya menuliskan dengan ketikan dan no rujukan  ditulis tangan, yang diminta adalah surat rujukan online BPJS.

Kebetulan surat rujukan untuk ke RSU mampang kemarin yang minta suami saya, suami tidak menanyakan apakah system bpjs diklinik tsb error atau tidak suami langsung menerimanya saja. Menunggu agak lama saya didepan tempat pendaftaran, katanya mau dicek dulu ke bpjs. Setelah hampir 15 menit saya ditemui oleh mba cantik (Gak tahu nama & posisinya) menjelaskan kepada saya, bahwa surat rujukan sudah dicek ke bpjs dan benar ada. Hanya saja lain kali jangan mau kalau dikasih yang bukan online karna kalau bukan online mereka tidak bisa klaim,tapi kali ini kami bantu bu. tuturnya. Saya terus mengamati penjelasan si mbak nya kata demi kata yang mbak nya bilang.

Saya juga sempat ditanya memangnya ada indikasi apa kehamilannya bu?saya menjelaskan kehamilan saya normal bu, hanya saja faskes 1 tidak ada fasilitas rumah bersalinnya jadi mereka merujuk saya kesini. Menurut mbaknya memang kalau yang normal dan tidak ada indikasi apa-apa RS tidak akan menerima ini juga berkaitan dengan tidak bisanya mereka klaim. Penjelasan ini sama seperti ketika saya mendapatkan surat rujukan yang pertama di RS Setia Mitra Fatmawati.

Sebelum saya minta surat rujukan, sempat saya bilang ke suami agar minta dirujuk ke faskes 1 yang setara dengan klinik faskes 1 saja, tapi pihak klinik sepertinya belum memahami alur bpjs yang sebenarnya. Kebetulan untuk surat rujukan dari klinik saya sudah 3x meminta, dengan alasan waktu baru di RS Setia Mitra Fatmawati  & RSU mampang yang benar saya jalankan.

Kalau di RS Setia Mitra saya ditolak dan dikasih penjelasan yang sama dengan RSUD Mampang. Untung saya hanya mo periksa saja bagaimana kalau saya lagi sekarat ya..(amit-amit).

Ketika Mbaknya sudah kasih penjelasan saya langsung diproses, dikasih kartu dan diminta isi data. Saya pun langsung diarahkan menuju lantai 2 tempat Poli kandungan tujuan saya, tepatnya berhadapan dengan poli anak. Di poli kandungan saya ditemui 2 mahasiswa perawat yang lagi magang sepertinya, ini terlihat dari seragam dan gayanya yang sepertinya masih belajar. Tidak banyak pasien yang saya temui dilantai ini hanya ada 2 antrian dengan saya.

                           Gambar di depan poli Kandungan

Saya pun langsung didata kembali dari BB, tekanan darah, riwayat kehamilan dll. Setelah menunggu hampir 30 menit nama saya langsung dipanggil, didalam ruangan ada satu dokter cantik (Dr. Fransisca Spog dan 1 ibu perawat mungkin & 1 mahasiswa perawat yang ada didepan tadi). Setelah dicek ulang data saya, saya pun ditanya tentang keluhan saya. Saya pun menjelaskan bahwa akhir-akhir ini saya mengalami kep*****n yang sangat mengganggu rasanya g****l sekali.

Tidak banyak bicara dokternya, hanya sesekali dokter menjawab dari pertanyaan dari rekan-rekannya yang menanyakan sesuatu kepadanya. Saya pun langsung diminta tiduran ditempat seperti tempat tidur tapi hanya setengah trus dikanan kirinya ada tempat kaki yang buat ng******g , saya juga baru pertama kali melihat tempat tidur spt tu ternyata itu gunanya untuk mengecek alat g***** wanita agar bisa terlihat jelas. Ya Alloh itu pengalaman saya memalukan sepertinya, bagaimana tidak saya diminta buka C* dan alat g****** saya itu langsung dimasukan alat sepertinya besi untuk mengetahui seberapa parah kep****** saya. 

Saya salah satu orang yang parno dengan dunia medis, dari obat dan peralatannya. Rasanya saya menyesal harus bilang saya ada masalah kep******, saya hanya bisa meringis menahan sakit, sesekali dokter nya memarahi saya karna saya mengangkat bokong saya karna menahan sakit, diikuti oleh ibu perawat juga yang dengan nada tinggi mengulang perkataan dokter. Dari situ sepertinya tabiat ibu dokter mulai kelihatan tidak telaten dan tidak sabar, sejujurnya saya pengin nangis dan gak mau lagi acara periksa-periksa begituan.

Agak lama pengecekan itu dilakukan, dokter dan perawat seakan menyalahkan saya tentang kebersihan kewanitaan. Sejujurnya saya tidak terima, itu area pribadi saya tahu betul bagaimana cara menjaganya, bukankah penyebab kep****** banyak faktor penyebabnya. Alih-alih memberikan informasi dan edukasi saya seakan jadi pasien yang bersalah. Rasanya saya menjawabpun percuma tiap saya membela diri nada tinggi dari perawat itu keluar. ya sudah saya terima saja padahal gondoknya tuh disini,,disini,,disiniiiiiiiiiiiiiii!

Masih pada mau baca kan? ...

Setelah pemeriksaan Va**** dilanjut dengan USG, sebenarnya alat USG 2D. Cuma saya tidak tahu kenapa dari awal pengecekan saya disuruh minum banyak agar ketika dilakukan USG saya harus menahan pipis , alasannya dengan menahan pipis rahim benar-benar terlihat. Penjelasan ini saya masih tanda tanya karna selama saya melakukan USG 2D,3D, & 4D baru kali ini saya diminta menahan pipis ketika akan diUSG. Rasanya rasa ingin pipisnya sudah hilang pas pemeriksaan sebelumnya.

Berbeda dengan USG yang saya lakukan dipihak swasta, dokter akan informatif dan menjelaskan letak posisi bayi, jenis kelamin, dll. USG kali ini saya hanya bisa diam mengamati monitor yang tidak terlihat jelas apa maknanya dokternya pun hanya diam dengan sesekali dia menyuruh ibu perawatnya mencatat data yang ada dimonitor. Pas akhir pemeriksaan saya beranikan diri bertanya apakah kehamilan saya normal & bagaimana posisi bayinya? Kata dokternya Bagus!.

Saya pun diminta duduk kembali didepan mejanya, pas dicek ternyata BB debay saya sudah agak ndut dengan umur kehamilan 32 w, saya pun diminta tes lab dari darah, HIV, HB dll kalau saya lihat data yang dicheklist ada 5 pemeriksaan lab. Saya pun diminta ke lantai 2 lagi terlebih dahulu untuk meminta kwitansi, dengan menyerahkan fc kartu bpjs dan dilanjutkan melakukan test urine lab di lantai 3, Nanti kalau sudah hasilnya saya diminta ketemu dokternya lagi.

Dilantai 3 ini menurut saya yang paling banyak pasien, dilantai 3 bersebrangan dengan ruang rawat inap membuat banyak orang disini. setelah menyerahkan urine dan data saya, saya kembali mengambil no antrian. Kali ini saya dapat no 22, hampir 40 menit saya menunggu untuk dipanggil. Tidak berlangsung lama saya pun kemudian dipanggil, saya dicek oleh mbak manis ramah menurut saya.

            Pengambilan sample darah ditangan kiri.

Saya yang agak parno dengan jarum diajak ngobrol, pengecekan tidak berlangsung lama mungkin kurang dari 5 menit, waktu sudah menunjukan pukul 11.15 wib, setelah diambil sample darahnya saya diminta 2 jam untuk menunggu hasilya. Rasanya saya sudah lelah sekali kalau harus menunggu 2 jam di RS dengan bau yang khas RS membuat saya jadi seperti orang sakit, akhirnya saya memutuskan untuk tidak masuk kantor karna nanti harus ketemu dengan dokternya lagi, saya memilih pulang ke rumah terlebih dahulu untuk sekedar makan dan sholat dirumah sambil menunggu 2 jam. kebetulan tempat tinggal kami memang tidak jauh dari RSU Mampang.

Pukul 13.00 wib saya pun kembali ke RS sendiri dengan motor kesayangan dan perut yang sudah membuncit, Ginta yang sudah kelelahan dan ngantuk saya serahkan ke suami untuk menjaganya terlebih dahulu. Saya langsung menuju lantai 3, disana tempatnya sudah sepi hanya beberapa orang barengan saya saja yang akan mengambil hasil lab, ternyata jam 13.12 tadi sudah dipanggil-panggil nama saya, saya yang sampai 13.30 telat beberapa menit. Setelah mengambil hasil lab saya langsung menuju lantai 2, saya pikir dokternya lagi istirahat, ternyata dokternya lagi mengajar dilantai 5. Saya kembali harus bersabar dan menunggu lagi dilantai 2 ini, masih sama seperti pagi tidak ada antrian pasien yang berarti di poli ini.

Sekitar pukul 14.30 wib ibu dokter dan rombongan perawat datang, tak berlangsung lama saya pun kembali dipanggil oleh ibu perawat yang dari pagi mendampingi dr . Fransisca ini. Ketika masuk, si ibu perawat bilang ke dokternya "bu..si ibunya ternyata pulang dulu tadi waktu dipanggil" ibu dokter pun menjawab "Yeahhh,,"dg nada gimana gituh. Trus saya jawab, kan disuruh tunggu 2 jam bu, oh yaya..Kata dokternya (dalam hati aku masih dongkol dan kesel terutama sama ibu perawat,,ya Alloh amit-amit ampuni aku). Ibu dokter menyalin hasil labnya, dia bilang saya masih anemia hb rendah, harus banyak minum dan tidak boleh menahan pipis. 

saya pun diresepkan 6 macam obat dan vitamin termasuk obat yang dimasukkan didlm Va****dan saya diminta datang seminggu lagi untuk cek kondisi kep****** saya dan masih harus test gula lg dengan catatan harus puasa 10 jam. (Ya Alloh cobaan hidup apa lagi ini, seumur-umur baru pernah hihihi),

Setelah selesai saya diminta ke lantai 1 untuk mengambil obat, saya pun lagsung meluncur ke lantai 1 tepatnya di loket no antrian pertama kali datang.Ya Alloh rasanya lega sekali semuanya berakhir dan harus dag dig dug untuk 1 minggu lagi, saya masih galau apakah nanti mau datang lagi atau tidak mengingat pengecekannya seperti itu rasanya keluhan saya sudah langsung sembuh. Asli saya masih kebayang dengan pemeriksaan yang membuat ngilu.


Menurut saya dengan adanya BPJS Kesehatan :
  1. Masyarakat memang terbantu, termasuk saya juga. cuma memang jangan mengaharapkan bisa fleksible waktu dan tempatnya, bagi ibu bekerja harus berkorban waktu karna harus ijin/bolos kerja. Beruntung yang kantornya mempunyai sistem cuti yang bisa diambil kapan saja, tanpa takut ada potongan dari perusahaan. Jarang sekali pelayanan BPJS yang after office hours ataupun dihari libur, kemungkinan yang bersifat darurat saja.
  2. Pelayanannya juga relativ menurut saya, kemungkinan beda RS, beda orang, beda karakter dokter & tim medis yang menanganinya, beda juga pelayanannya. Butuh banyak kesabaran dalam menerima perlakuan yang tidak mengenakan, saya cukup merasa pasti akan berbeda pelayanannya jika saya tidak menggunakan bpjs .
  3. Rasanya Perlu adanya Sosialisasi, Koordinasi dan Edukasi antara faskes 1 ataupun pihak faskes lanjutan agar pasien tidak ditolak/mondar2ir. 
Bagaimanapun hidup adalah pilihan, memilih tempat berobat atau sekedar periksa juga pilihan. Jika punya dana lebih kita bisa memilih dimana,kapan, dan sama siapa saja bisa berobat/periksa. Akan tetapi jika dana kita pas-pasan/kurang pilihlah dari pilihan yang ada.

Begitulah cerita saya , bagaimana dengan anda....?

Senin, 11 April 2016

USG 4D

Kegiatan Ultrasofonogi (USG) sudah sangat biasa dilakukan oleh ibu hamil, termasuk saya. Rasanya ingin deh setiap hari/minggu saya melakukan kegiatan ini (hihihi), sayang saya hanya melakukan sebulan sekali. Seperti yang kita ketahui bahwa USG itu ada beberapa type 2D, 3D & 4D,yang belum tahu perbedaannya bisa baca disini yah:

http://health.detik.com/read/2010/11/04/133324/1485661/764/apa-bedanya-pemeriksaan-usg-2d-3d-dan-4d

Kebetulan tanpa sengaja saya kemarin melakukan USG 4D, awalnya saya juga tidak tahu bidan yang saya datangi bekerja sama dengan dokter yang menyediakan layanan USG 4D, maklum saya baru pertama kali USG ditempat tersebut. Pas lagi diperiksa dan lihat dimonitor saya sangat puas dan seneng banget bisa lihat debay lebih jelas berbeda dengan yang 2D/3D yang sering saya lakukan. 

Saya sampai meminta dokternya meminta cek semua anggota tubuh debay dimonitor satu persatu dari mulut,hidung ,mata kaki dan tangan dan dilihatkan dari 2 sisi, pas sudah selesainya juga dikasih print annya. Ehmmm,,ada yang buat lebih seneng juga sih dokternya tuh informatif, ramah banget, muda & tampan badai, kitanya diajak ngobrol kaya bukan dokter sama pasien gitu. Pokoknya top markotop lah, jadi pengin diperiksa terus (becanda kok beib..maklum ibu2 hihi).



         ini hasil print debay waktu 27 W berat 999 gram (sehat trus ya nak..)

Setahu saya USG 4D harganya lumayan, dari klinik yang pernah tanya ditempat tinggal saya itu harga diatas 500ribu, tapi ditempat kemarin saya periksa ternyata enggak semahal itu bahkan menurut saya murah bingit karna tidak sampai 200ribu itu pun sudah sama obat.

Biarpun saya ada BPJS tapi saya belum pernah menggunakannya untuk USG, saya sudah parno duluan dengan antriannya dari pagi sampai sore bahkan malam katanya,,bisa-bisa saya klenger (pingsan) duluan. Bagi Bunda yang tinggal disekitaran kemang - bangka, dan ingin melakukan USD 4D bisa datang ke tempat prakteknya Bidan Sri Susanti alamat sbb:

Jl. Bangka IIIA  No 46, Jaksel Telp 021 719 75 40.
Tiap hari rabu malam mulai jam 07.00 s/d selesai.
Nanti langsung ditangani oleh Dr. Iwan Effendi, Spog.
(sekedar saran telp dulu dan minta no antrian agar tidak menunggu terlalu lama).

Siap-siap kesemsem yah sama dokternya hihi...
Sekian smoga bermanfaat...

Senin, 04 April 2016

Agar Tidak BAPER Ketika Meninggalkan Si kecil Saat Bekerja

Ketika berangkat bekerja terkadang pertanyaan dari sikecil membuat kita tidak tega untuk meninggalkannya, termasuk saya. Untung saja tempat saya bekerja tidak jauh dari tempat tinggal, terkadang Ginta suka bertanya yang membuat hati saya melo.."Amih mo apain?cari wit..., Ntaa..??" (Mamih mo ngapain,,cari duit..Ginta sama siapa maksudnya) miris kan dengernya, kalau sudah begitu saya cuma bisa kasih penjelasan ringan "Iya Nak,,Ginta sama mama tua ya, sama DD, sama kk Nada (temennya), sama mbah,,nanti ginta tungguin amih yah kalau sore kita jalan-jalan. Terkadang dia mengerti, tapi tidak jarang juga dia merajuk enggak mau lepas biarpun sudah saya ajak jalan-jalan jauh dan beli ini itu.

Saya jadi ingat dulu ketika masih kecil jika ibu saya pulang kampung dan hendak pergi merantau lagi ke jkt perasaannya sama seperti ginta. Ehmm,,,iya itu memang konsekuensi jadi ibu bekerja, tega tidak tega, harus ada yang dikorbankan. Akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa menebus rasa bersalah itu loo..ada beberapa tips agar tidak baper (bawa perasaan) ketika meninggalkan sikecil bekerja menurut saya :

  1. Percayakan dan yakinkan diri bahwa sikecil akan baik-baik saja kepada siapa kita menitipkannya.(babysitter,kk,mertua,ortu,sdr dll)
  2. Selalu sisipkan waktu bersama ketika mau berangkat/ pulang bekerja, misal ajak anak mandi bersama /buat acara memandikan sikecil lebih ceria,menyuapi anak sarapan sebelum berangkat dengan penuh canda, ketika pulang bekerja ajak makan bersama, temani sikecil bermain.
  3. Kalau saya tipe orang yang jarang menelpon/menanyakan anak sedang apa, karena itu malah membuat anak teringat dan merengek agar maminya cepat pulang. Saya lebih memilih meminta orang rumah menhhubungi saya segera ketika urgent atau sekedar menanyakan aktivitas sikecil ketika sudah dirumah. 
  4. Sebisa mungkin saya gunakan akhir pekan/hari libur saya untuk sikecil, mau locat-loncatan atau sekedar jalan ditaman menemani main perosotan. Saya usahakan juga untuk pekerjaan rumah selesai sepagi mungkin, agar waktu bersama anak lebih lama tanpa gangguan apapun.
  5. Ketika anak sedang tidak sehat, saya mengusakan agar saya tetap disampingnya. Kalau dulu saya jarang banget bolos/ijin ke kantor, akan tetapi ketika sudah ada ginta saya jadi pernah/sering ijin ke kantor ketika dirasa sakit ginta begitu mengkhawatirkan.

Ketika kita sudah memutuskan untuk terus bekerja ketika sudah ada anak, memang harus ada yang dikorbankan. Akan tetapi bukan berarti kita tidak bisa menyiasatinya, kalau menurut anda bagaimana??..

Kamis, 24 Maret 2016

Cara Mendaftar BPJS Ketenagakerjaan

Ketika saya diminta untuk mengurus BPJS Ketenagakerjaan saya sempat bingung, karna dulu waktu dapat penawaran dari marketingnya terlalu banyak form yang harus diisi dan banyak dokumen yang harus dilampirkan saya hubungi ybs juga no nya sudah tidak aktif. Akhirnya saya diminta untuk mendatangi BPJS cab. Mampang , saya pun langsung minta bantuan orang kantor untuk langsung meluncur untuk menanyakan pendaftaran baru di

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Jakarta Mampang
Jl. Buncit Raya BBC Office Kav.1A No.24
Jakarta Selatan 12760
Telphone : (021) 79197433, 79197435, 7948632 (ext.45)
Fax      : (021) 7948628

(Dulunya sebenarnya adanya di Gedung Mutiara)

Eng ing eng,,ternyata tak serumit yang di bayangin mudah & cepat ternyata prosesnya, gak perlu pake hardcopy juga yang diperlukan hanya softcopy yang dikirim via email. Saya langsung dikasih kontak Hp ke mba marketingnya untuk menanyakan yang ingin diketahui untuk BPJS Ketenagakerjaan ini. Untuk yang lagi bingung Syarat-syaratnya sbb:
  1. Mengisi Form Pendaftaran Perusahaan
  2. Mengisi Rincian Iuran (Tarifnya sudah ditentukan oleh BPJS, khusus untuk Jaminan kecelakaan Kerja saja yang berbeda dari masing-masing perusahaan, ini dilihat berdasarkan resiko pekerjaannya. Yang menentukan dari BPJS Ketenagakerjaannya iuran antara 0,24-1,74 % dikali upah TK).
  3. Mengisi form Pendaftaran/Perubahan Data Tenaga Kerja
  4. SIUP
  5. TDP
  6. NPWP
  7. Fc +NPWP Pemilik perusahaan (cukup salah satu jika dewan direksinya banyak)
  8. Akta pendirian
Setelah sudah lengkap syarat -syarat diatas tinggal dikirim melalui email, selang beberapa hari dapat balasan pemberitahuan tentang kode iuran untuk melakukan pembayaran dan total keseluruhan yang harus dibayarkan, pembayaran paling lambat tanggal 15 tiap bulannya. 

Segera lakukan pembayaran jika sudah mengetahui kode + Total jumlahnya, hubungi kembali marketingnya untuk minta diterbitkan kartu kepesertaannya hari itu juga kepesertaan perusahaan saya jadi deh...


Kamis, 17 Maret 2016

Cara Mengurus Surat Keterangan Domisili Perusahaan

Kebetulan saya baru dua kali diminta mengurus/menyiapkan segala sesuatu untuk membuat surat keterangan domisili kantor saya bekerja, pertama ditahun 2015 dan tahun ini. Ketika mengurus yang pertama saya tidak menemukan kendala apa-apa karna sepertinya orang kelurahan langsung kasih harga sama orang  kantor saya yang datang ke kelurahan (waktu itu sekitar Rp 600,000)  dan saya langsung menyiapkan dokumen apa saja yang diperlukan, dokumen yang diperlukan juga standard spt SIUP, NPWP perusahaan, TDP, Akta Perusahaan (jangan akta nikah or yg lainnya yah hihihi), surat keterangan orang yang bertanggung jawab diperusahaan. Selang berapa hari surat keterangan domisili kantor pun langsung jadi deh. 

Surat keterangan domisili perusahaan dibuat pertahun, ketika masa berlakunya habis kita langsung diminta untuk mengurus untuk perpanjangannya. Namun bagi kantornya masih sewa/kontrak surat domisili dibuat berdasarkan masa berlaku surat perjanjian ruko/kantornya. Diawal tahun 2016 lalu, ketika saya diminta untuk perpanjang lagi  saya sempat bingung dan agak kezeel karna harus bolak-balik dokumen ditolak kurang ini itu. Penjelasan yang disampaikan pun sering berubah-ubah. Saya mengajukan dari awal Januari dan baru selesai hari ini 18 Maret 2016 dan itu pun dibuat sampai hanya dibulan Juni 2016 saja karna memang disurat perjanjian kontrak ruko sampai bulan tsb, nanti tinggal perpanjang lagi saja.

Rasanya lega, kezel yang pernah ada terbayar karna sekarang pengurusan surat domisili perusahaan tercatat GRATIS dalam (watermark) kertas surat keterangan domisili perusahaan itu sendiri.

Bagi yang lagi bingung bagaimana cara mengurus surat keterangan domisili perusahaan berikut yang harus disiapkan :

  1. Surat Pemohonan dari perusahaan (kop perusahaan + ttd Direktur + Cap Basah), berisikan Permohonan kepada KEPALA SEKSI SATLAK PTSP KELURAHAN setempat Bidang usaha Lokasi/alamat,Jumlah karyawan, Status Bangunan yang ditempatkan Sewa/Milik. contoh surat bisa klik disini:http://downloads.ziddu.com/download/25283578/Surat_permohonan_keterangan_domisili_perusahaan_.doc.html
  2. Surat Pernyataan Keabsahan Dan Kebenaran Dokumen (ttd Direktur + Cap Basah+materai) http://downloads.ziddu.com/download/25283580/Surat_Keterangan_keabsahan_Kebenaran_Dokumen_.doc.htm.
  3. Jika bukan direktur yang mengurus, Surat kuasa kepengurusan dari direktur kepada  yang diberi kuasa. //downloads.ziddu.com/download/25283582/Surat_Kuasa_permohonan_keterangan_domisili_perusahaan.doc.htm
  4. Surat Pengantar dari RT/RW lokasi perusahaan
  5. Fotocopy KTP orang yang mengurus.
  6. Fotocopy Identitas KTP, KK, NPWP (WNI) dan Kitas/Visa Kerja (WNA) / Dokumen ke Imigrasian Direktur/Penanggung Jawab yang masih berlaku
  7. NPWP perusahaan (untuk perpanjangan)
  8. Foto Gedung, Ruangan dan Logo Kantor (Jika Perusahaan Baru)
  9. Fotocopy Surat keterangan Domisili/Sewa Gedung (TERBARU) Asli diperlihatkan
  10. Fotocopy SKDP tahun sebelumnya
  11. Akte Notaris + Akte Perubahannya.
  12. Foto copy PBB berjalan & Foto copy IMB
  13. Foto Copy Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan.

Untuk lebih detail dan jelasnya lebih baik langsung datang saja ke kelurahan, nanti juga dikasih list apa saja yang diperlukan, jangan sungkan untuk bertanya jika kurang jelas. Persiapkan segala sesuatunya agar tidak bolak-balik, oh iya berdasarkan pengalaman, untuk materai yang type lama juga bakal ditolak mentah-mentah sama kelurahan jadi lebih baik pakai materai yang type baru tentunya menggunakan materai 6000 yah.

Bagi perusahaan yang belum ikut BPJS Ketenagakerjaan juga diwajibkan untuk menjadi peserta dahulu, kalau tidak ada jangan harap akan disetujui permohonan surat domisilinya. (cara mendaftar BPJS ketenagakerjaan segera saya posting)

Memang sudah saatnya kita menikmati layanan yang cepat & No Pungli lagi, semoga bermanfaattttt....

Selasa, 08 Maret 2016

Ketika Kehamilan Tidak Direncanakan

Terkadang banyak hal yang tidak direncanakan justru terjadi dalam kehidupan kita, termasuk kehamilan yang tidak direncanakan setelah menikah. Untuk memiliki anak memang seharusnya dibicarakan secara matang tujuannya agar kita siap lahir batin. Akan tetapi sebagai manusia kita hanya mampu berencana, Alloh pula yang menentukan, termasuk dengan kehamilan. 

Setelah menikah 20 Oktober 2012, sebenarnya saya memang ingin menunda kehamilan dulu minimal 1 tahun, setidaknya saya mau pacaran dulu dengan suami dengan cara yang halal. Itu rencana saya, berbeda dengan suami saya yang ingin lekas mempunyai momongan. Saya sempat mengunakan KB juga setelah menikah, sebagai upaya pencegahan. Namun tak disangka selang 3 bulan, Februari 2013 justru saya positif hamil puteri pertama kami yang sekarang berusia 2 tahun, Alkhamdulilah masih diberi kesehatan. Tentu saja ada perasaan galau kala itu. Mungkin karna kehamilan pertama, saya tidak terlalu mempersoalkan bahkan saya begitu antusias akan menjadi ibu baru, kehamilan dan persalinan saya pun lancar tanpa gangguan yang berarti.  










                                                                 Foto kehamilan I (5 bulan)

Selang berjalannya waktu, menginjak usia Ginta putri kami yang pertama memasuki umur 2 tahun. Tepatnya dibulan september 2015  saya kembali dikasih surprises sama Alloh, dengan ditandai tamu bulanan yang tak kunjung datang. Tentu saja saya dagdigdug, dan ternyata benar Alloh menitipkan lagi Janin didalam perut saya, (Alkhamdulilah). Untuk kehamilan ini saya termasuk "Ngebo" tidak ada tanda-tanda atau mual layaknya orang hamil muda. Bahkan saya sampai salah menghitung umur kehamilan karna ketidaksadaran kandungan saya, alkhamdulilah sekarang sudah memasuki 28 minggu setelah melakukan 2x USG belum lama ini.




                                                       Foto Kehamilan ke II bersama Ginta (5 bln)
Pas tahu hamil yang keII sempat galau lagi sebenarnya seperti kehamilan pertama, yang terbesit pertama kali dibenak saya yah,,nanti siapa yang akan menjaganya. Perasaan sedih,haru, bingung dan senang jadi satu, Jujur mencari orang untuk bantu mengurus anak tidak gampang, dulu Ginta ada kk saya. Untung saja suami dan keluarga kasih support jadi acara galau-galaunya tidak sampai mengharu biru terlalu lama. Woles dan bismillah saja.

Bagi bunda yang mengalami hal sama seperti saya, jangan sedih terlalu lama. Berikut beberapa kiat agar kita enggak sedih berkepanjangan apalagi sampai melakukan hal yang dilarang agama (Naudzubillah himindalik):

  1. Hal pertama yang harus dilakukan sih pastinya tetap mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, berdoa agar diberi kelancaran dengan sendirinya kita akan mensyukuri apa yang Alloh berikan kepada kita.
  2. Selalu berpikir positif, buang jauh-jauh tuh pikiran negatif misal : Gimana nanti saya membesarkan, kasih makannya? Percayalah tidak ada yang kebetulan didalam dunia ini, daun yang jatuh pun sudah tercatat dalam Lauhul Mahfuzh. Jangankan kita sebagai manusia yang sehat, hewan dan orang gila sekalipun Alloh tetap memberinya rizki, jadi tidak perlu menghawatirkan hal-hal yang sudah jadi ketetapannya Alloh. Dengan berpikir negatif seperti itu sama seperti meragukan kekuasaan Alloh.
  3. Jangan Menyalahkan Siapapun, Nah ini sebenarnya yang harus diingat tidak boleh menyalahkan siapapun baik diri sendiri, suami atau bahkan Alloh. Acuhkan semua omongan yang seakan memojokan anda!. jangan sampai omongan-omongan orang membuat anda terdoktrin untuk melakukan hal yang dilarang Alloh, Apalagi sampai anda berbuat dosa seperti melakukan Aborsi. Saya malah sempat ada yang menyarankan untuk angkat rahim saya setelah melahirkan (walaupun mungkin maksudnya adalah upaya steril), saya hanya cuma geleng-geleng kepala. Percayalah ketika nasi sudah menjadi bubur, Alloh telah menyiapkan ayam suwir lengkap dengan kerupuk dan daun bawangnya (hihi ibaratnya kurang lebih seperti itu).
  4. Menikmati Kehamilan, Bersyukurlah karna kita masih diberi kenikmatan mengandung. Masih banyak orang diluar sana yang sangat menginginkan kehamilan, lakukan aktivitas seperti biasa mintalah bantuan kepada pasangan dan keluarga untuk berbagi pekerjaan rumah dengan anda atau menjaga sikecil. Tetap jaga kondisi bunda dengan memeriksakan kandungan secara rutin agar debay dan bunda tetap sehat.
Intinya sih ketika kehamilan tidak direncanakan, Anggap itu wujud kasih sayang Alloh kepada kita, hal yang bisa kita lakukan hanya mencegah. Masih pernah dengar kan orang yang sudah KB dengan Pil, Suntik, Spiral sekalipun masih tetap kebobolan? Jika Alloh berkehendak, maka terjadilah kun fayakun!.

Jangan sampai kita menjadi manusia yang Hedonis (pandangan dimana kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam hidup). Bukankah anak adalah harta yang paling berharga melebihi apapun. Masih Banyak orang yang mengeluarkan uang hanya untuk menginginkan kehadiran anak ditengah-tengah mereka. 

"Surga Ditelapak Kaki Ibu" juga kita mendapatkannya tidak gratis. Butuh banyak pengorbanan yang tulus dari seorang ibu, jadi dibawa happy saja, kayaknya segitu saja yang bisa saya bagikan semoga bermanfaat, jika ada kesalahan mohon dimaafkan & Happy Pregnancy.....









                                                            

  

Kamis, 25 Februari 2016

Risol Mbalem-Mblaem

Suasana mendung seperti hari ini membuat perut terus saja keroncongan, jadi kebayang yang anget-anget dan mblaem-mblaem seperti risol. Risol jadi gorengan favorit saya dari dulu, karna menurut saya risol itu gorengan kelas atas dibanding jenis gorengan sekelasnya (Tahu, bakwan, dan tempe).

Beberapa hari lalu saya sukses 2x berturut-turut membuat camilan ini sebagai pengisi waktu. Ternyata enggak susah kok buatnya, bagi yang minat monggo dicatat resepnya sebagai berikut :

Bahan Kulit Risol :

100 gr tepung terigu
50 gr tepung kanji
1 butir telur
1 gelas air
garam secukupnya

100 gr tepung roti untuk lapisan luar

Bahan Isian :

3 Buah wortel segar potong dadu
3 buah kentang potong dadu
1 butir telur
1 sachet penyedap rasa
Minyak goreng secukupnya

Bumbu isian

1 siung bawang puting haluskan
5-10 butir merica butir haluskan 
cabai halus secukupnya (optional)
garam secukupnya.


Cara membuat :
  1. Campurkan bahan kulit risol semua  kecuali tepung roti, aduk sampai tidak ada bulir-bulir tepungnya.
  2. Siapkan teflon anti lengket, ambil adonan yang sudah encer putar hingga mengelilingi teflon dan membentuk bulatan, seperti membuat dadar gulung, sisakan sedikit adonan untuk menggoreng risol yang sudah diisi nantinya.
  3. Panaskan wajan, beri sedikit minyak goreng untuk menumis. Masukkan bumbu dan cabai yang sudah dihaluskan tunggu sampai harum, tambahkan telur, wortel dan kentang yang sudah dipotong aduk hingga bumbu merata, tambahkan air secukupnya, tambahkan juga garam dan penyedap. Tunggu hingga mendidih dan menyusut airnya, lalu diamkan sejenak.
  4. siapkan kulit risol yang sudah dibuat, lalu isi satu persatu dengan isian yang sudah dibuat sampai habis.
  5. Siapkan wajan untuk menggoreng, celupkan risol yang sudah diisi dengan sisa adonan kulit yang tersisa lalu gulingkan dalam tepung roti.
  6. Goreng satu persatu hingga matang sampai warna kekuning-kuningan.
  7. Risol mblaem-mblaem siap dinikmati



Yipieee mudah bukan cara buatnya,,,